Find Us On Social Media :

Pilot Kapten Philips Mark Mehrtens Tak Kunjung Dibebaskan KKB Papua, Pihak Susi Air: Kita Sangat Berharap

Ilustrasi KKB Papua.

Gridhot.ID - Sekadar diketahui, Kapten Philips Mark Mehrtens pilot Susi Air disandera sejak 7 Februari 2023 oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua).

Philips Mark Mehrtens disandera setelah pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar KBB Papua di Lapangan terbang Distrik Paro sekira Pukul 06.35 WIT.

22 hari berlalu sejak peyanderaan Kapten Philips Mark Mehrtens pilot Susi Air, hingga kini dan tanpa kenal lelah, pihak keamanan pun masih terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan penyelamatan.

Baca Juga: KKB Papua Selalu Berpindah-pindah, TNI/Polri Akui Kesulitan Cari Lokasi Pilot Susi Air, Panglima TNI Yudo Margono: Mereka Berbaur dengan Masyarakat Sekitar

Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen kepada Tribun-Papua.com, Selasa (21/2/2023) di Timika mengatakan, upaya pencarian terhadap Kapten Philips Mark Methrtens terus dilakukan.

Pola negosiasi maupun pendekatan melalui Pemerintah Kabupaten Nduga, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama kepada juga terus melakukan komunikasi dan meminta agar Egianus Kogoya menyerahkan Kapten Philips.

"Upaya negosiasi terus dilakukan. Tetapi yah terserah Egianus," kata Rio.

Baca Juga: Beda Prinsip dengan Egianus Kogoya, Pentolan KKB Papua Benny Wenda Justru Ingin Pilot Susi Air Dibebaskan, Kenapa?

Menurutnya, pasukan juga sudah turun ke Distrik Paro, untuk itu negara tidak boleh kalah.

Sementara terkait investigasi dan penyelidikan lanjut Rio dilakukan, namun dua minggu berjalan, mereka belum mendapatkan informasi pasti soal keberadaan Kapten Phillips.

Kemudian untuk situasi, lanjut Rio, Kabupaten Nduga sudah dalam kondisi aman terkendali.

Dikutip dari Kompas.tv, kuasa hukum maskapai penerbangan Susi Air, Donal Fariz berharap institusi negara tak kenal lelah untuk terus berjuang dalam upaya pembebasan pilot mereka yakni Kapten Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Baca Juga: 21 Hari Philips Mark Methrtens Disandera Komplotan Egianus Kogoya, Jubir KKB Papua Ungkap Kondisi Terkini Pilot Susi Air, Sebby Sambom: Dia Mau Makan...

Pihak Susi Air, kata Donal, juga akan terus berjuang dan berkontribusi dalam upaya tersebut sesuai batasan yang dibolehkan dan diizinkan oleh otoritas.

"Kita berharap institusi negara tidak lelah berjuang terus, Susi Air akan terus berkontribusi dalam batasan yang dibolehkan dan diizinkan," kata Donal dalam konferensi pers seperti ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/3/2023).

Pihak Susi Air berharap TNI dan Polri selaku garda terdepan institusi negara dapat terus berupaya dalam misi pembebasan Kapten Philips.

"Namun frontliner dan garda terdepan kita sangat berharap institusi negara yang memiliki otoritas itu," ungkap Donal.

Baca Juga: Profil Komjen Boy Rafli Amar, Jenderal Bintang 3 yang Tolak Mentah-mentah Tuntutan KKB Papua, Sosoknya Punya Gelar Datuak Rangkayo Basa

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM), Sebby Sambom memberi kabar terkini mengenai kondisi pilot pesawat Susi Air.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 27 Februari 2023, pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) TPNPB - OPM pimpinan Egianus Kogoya.

Kapten Philips sudah ditahan selama 22 hari oleh Egianus di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Sebby Sambom mengatakan, kondisi Kapten Philips Mark Methrtens masih dalam kondisi baik hingga saat ini.

Baca Juga: TNI Polri Kepung Seluruh Ruang Geraknya, Egianus Kogoya Malah Ngelunjak Minta Senjata dan Uang, Kapolda Bongkar Strateginya Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB Papua

Sebby mengatakan, soal keamanan pilot, pihaknya sudah menyampaikan bahwa akan tetap menjaganya.

"Pilot ini dia orang barat dari Selandia Baru dan bisa menyesuaikan dengan kami untuk makan ubi, jadi tidak perlu khawatir dengan kondisinya, dan dia baik-baik saja," kata Sebby Sambom melalui panggilan telepon kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Senin (27/2/2023).

Untuk pembebasan kapten Phillips, kata Sebby, pihaknya bakal terus menunggu negosiasi dari negara-negara luar.

"Kami sudah mengeluarkan pernyataan-pernyataan, dan itu sudah tidak bisa ditarik lagi," ujarnya.(*)