Find Us On Social Media :

Laut China Selatan Geger, Amerika Serikat Disebut Nyelonong Masuk Wilayah Tiongkok Secara Ilegal, Tentara Joe Biden Bodoh Amat dan Bakal Lanjut Kelayapan

Ilustrasi salah satu kapal perang Amerika Serikat

Gridhot.ID - Laut China Selatan memang masih menjadi wilayah internasional yang penuh konflik.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, awal tahun 2023 ini saja sudah berbagai senggolan terjadi di Laut China Selatan.

Pada bulan Februari tahun 2023, pesawat Amerika Serikat (AS) dilaporkan sempat berpatroli di lautan tersebut.

Hingga akhirnya pesawat Angkatan Laut AS tersebut dihadang jet tempur dari China sampai diperingatkan dan diusir dari wilayah terbangnya.

Tak berlangsung lama, jet tempur J-11 China mendekati dari sayap kiri, terbang berdampingan dengan pesawat patroli AS, P-8 Poseidon, selama lebih dari sejam.

Jet tempur China mulai mendekati pesawat AS itu setelah melewati kepulauan tak berpenghuni yang diklaim oleh China dan negara tetangganya.

Memang AS menjadi salah satu negara yang cukup vokal dalam menantang China terkait klaim mereka atas wilayah Laut China Selatan yang cukup kontroversial.

Bahkan di bulan Maret tahun 2023 ini, mereka berdua kembali bersenggolan lagi di wilayah tersebut.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, China menegaskan telah mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang dinilai ilegal masuk Laut China Selatan.

Militer China mengungkapkan sebuah kapal perang berpeluru kendali tipe destroyer, USS Milius, secara ilegal telah menyusup peraitan territorial Xisha, China tanpa persetujuan pemerintah China.

Pada Kamis (23/3/2023), Juru Bicara Komando Teater Selatan China, Tian Junli mengatakan, pasukan China telah mengawasi dan memperingatkan kapal tersebut, serta mengusirnya.

Baca Juga: 5 Weton Ini Konon Bisa Jadi Si Pahit Lidah karena Dijaga oleh Khodam Sabdo Dadi, Jangan Sekali-kali Berkata Buruk

Dikutip dari NBC News, ia menambahkan Amerika Serikat (AS) telah mengancam perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan.

Tian juga mengatakan pasukan Beijing akan selalu mempertahankan keadaan siaga tinggi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional, serta perdamaian dan stabilitas di wilayah itu.

Militer AS pun membantah pernyataan China tersebut.

Pada pernyataannya, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengungkapkan bahwa Milius sedang melakukan operasi rutin di Laut China Selatan dan tak diusir.

AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan.

Kepulauan Xisha, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel dan sebagai Kepulauan Hoang Sa dsi Vietnam, adalah kepulauan karang dan pulau karang yang disengketakan di Laut China Selatan.

Kementerian Luar Negeri China menggarisbawahi posisi Beijing bahwa kapal AS telah melanggar perairan mereka.

Mereka meminta AS untuk menghentikan provokasi seperti itu.

“China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan, serta menegakkan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.

(*)