Find Us On Social Media :

Warga Kampung Yakin Pengakuan Danu Bohong, Sebut Arighi Tak Bakal Lakukan Pembunuhan, Begini Kelakuan Anak Mimin di Kampung

Yosep Cs para tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terancam hukuman mati

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tak henti-hentinya mengeluarkan berbagai fakta baru.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terbongkar usai Muhammad Ramdanu atau Danu menyerahkan diri ke polisi.

Danu mengaku kalau dirinya, Yosef, Arighi, Abi dan Mimin terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang.

Pengakuan Danu membuat keempat sosok tersebut menjadi tersangka bersama dirinya.

Bahkan Danu dan Yosef kini menjadi tersangka dan langsung ditahan oleh pihak kepolisian.

Danu mengaku melihat sendiri Yosef melakukan penganiayaan berat ke Amalia.

Namun segala pengakuan Danu langsung dibantah oleh para tetangga di sekitar lokasi kejadian.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, tetangga di tempat kerja tersangka Arighi, mengaku tak percaya kalau anak Mimin jadi eksekutor pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan bos Arighi juga mengaku tak percaya dengan pengakuan tersangka Muhamad Ramdanu.Berdasarkan keterangannya, Danu mengungkap bahwa tersangka Yosef mengeksekusi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dibantu oleh dua anak Mimin.

Bahkan peran Arighi dan Abi di TKP pada malem kejadian juga diungkap oleh Danu dalam pra-rekonstruksi Kamis (2/11/2023).

Baca Juga: Lilis Kakak Tuti Teriak Histeris di TKP Kasus Subang Minta Yosep Dihukum Mati, Pengakuan Ayah Amalia soal Pelaku Pembunuhan Diungkit: Kamu Jahat

Menurut pra-rekonstruksi, Arighi dan Abi datang malam tengah malam setelah Tuti dan Amel tidur.

Sebelumnya tersangka Yosef Hidayah dan Danu sudah lebih dulu tiba di TKP sekitar pukul 21.00 WIB.

Kedatangan Arighi dan Abi ke TKP ini diperankan oleh pemeran pengganti saat pra-rekonstruksi.

Masih menurut Danu, Arighi dan Abi ikut membantu Yosef mengeksekusi Tuti dan Amel.

Pernyataan Danu itu rupanya diragukan oleh tetangga di tempat kerja Arighi, Dewi.

Dewi tinggal tepat di samping konter handphone tempat Arighi bekerja.

Menurut pengakuan Dewi, ia tak percaya jika Arighi menjadi eksekutor pembunuhan di Subang.

Bukan tanpa sebab, menurut Dewi, dalam kesehariannya Arighi merupakan pemuda yang baik.

Apalagi di malam kejadian Dewi mengaku melihat Arighi di konter tersebut.

"Ya orangnya juga ada di sini (pada malam kejadian), saya lihat sehari-harinya begini (baik)," kata Dewi dikutip dari Youtube Misteri Mbak Suci, Sabtu (4/11/2023).

Dirinya pun tak percaya cerita Danu yang menyebut Arighi sebagai eksekutor.

Baca Juga: Baju Tahanan Tak Lagi Dipakainya, Danu Kepergok Pakai Outfit Harga Segini Saat Olah TKP Pembunuhan Tuti dan Amalia

"Ah gak mungkin lah, gak percaya. Kalau lihat kesehariannya gak mungkin sampai kayak gitu (membunuh)," jelasnya.

Dewi juga mengatakan kalau dalam kesehariannya Arighi akrab dengan pemuda di sekitar.

"Gak mungkin lah (eksekutor), kaya tega banget kayak gitu mah enggak lah," jelasnya.Ia juga menyebut kalau selama bekerja di konter tersebut Arighi tidak pernah berbuat macam-macam.

"Gak pernah bikin ulah, malah suami saya bilang ‘orang gak macem-macem kok, masa kayak gitu’," kata Dewi lagi.

Dewi pun mengaku akrab dengan para pekerja konter karena sering dititipi oleh pemiliknya.

"Pemilik konter suka minta lihatin pegawai yang kerja," kata dia.

Tak hanya Dewi, pemilik konter juga tak percaya dengan pengakuan Danu tersebut.

Mereka tak yakin jika Arighi tega melakukan perbuatan kejam itu.

"Yang punya konter juga bilang gak mungkin, dia juga gak percaya. Soalnya di kerjaan gak ada masalah," tandasnya.

Sebab pada malam kejadian, kata Dewi, ia melihat Arighi pulang pada pukul 23.00 WIB.

"Dari situ gak keluar lagi, pagi-pagi pukul 08.00 WIB ketemu lagi jemur handuk di depan," ungkap dia.

Baca Juga: Alibi Arighi Tak Cocok dengan Kematian Tuti dan Amalia? Begini Pernyataan Saksi Kunci Soal Keberadaan Anak Mimin

Bukan hanya Dewi dan pemilik konter, rupanya warga di sekitarnya juga tak percaya Arighi merupakan eksekutor.

Mereka menganggap tidak mungkin Arighi tega melakukan hal itu.

"Orang sini juga pada gak percaya, gak mungkin katanya. Gak mungkin tega. Tahu sendiri di kampung mah suka kepo, pada nanyain," pungkasnya.

(*)