Find Us On Social Media :

Nasib 3 Prajurit TNI yang Ditangkap Polisi Malaysia, KSAD Bantah Isu Penyelundupan Narkoba: Mereka ke Sana Beli LPG

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Gridhot.ID - Terungkap nasib 3 prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Pos Kotis Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang sempat ditangkap di Malaysia.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan, 3 prajurit TNI itu kini sudah dipulangkan dan kembali ke satuannya.

"Sudah (kembali), mereka belanja ke sana (Malaysia)," kata Maruli ditemui Kompas.com di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/2/2024).

Maruli mengatakan bahwa ketiga prajurit itu mulanya berbelanja ke Malaysia, tetapi kemudian ditangkap.

Penahanan oleh Diraja Malaysia Pasukan Gerakan Am (PGA) Malaysia itu, kata Maruli, adalah salah paham.

Ia mengatakan, mereka berbelanja di Malaysia karena pertimbangan jarak yang lebih dekat.

Maruli pun menyangkal soal isu adanya narkoba yang dibawa oleh ketiga prajurit.

"Padahal mau belanja doang diributi, ada (isu) narkoba lagi, orang beli (gas) LPG buat masak sayur kok," ujar Maruli.

"Kalau belanja ke sini (Indonesia) 20 kilometer kalau ke seberang 3 km. Dengan masyarakat juga belanjanya ke sana (Malaysia), karena kita ikut belanja ke sana ya mungkin dari pihak sana melihat ada tentara melintasi batas," tutur KSAD.

Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam)/XII Tanjungpura Mayjen Iwan Setiawan angkat bicara soal penangkapan Satgas Pamtas Pos Kotis Nanga Badau oleh Pasukan Gerakan Am (PGA) Malaysia pada Minggu (28/1/2024) sekitar pukul 02.00.

Iwan mengatakan bahwa 3 prajurit itu tidak sedang melakukan penyelundupan, melainkan hanya membeli 8 tabung gas untuk kebutuhan posko.

Baca Juga: 1 Prajurit Terluka, Pecah Kontak Tembak KKB Papua dan TNI-Polri di Kantor Bupati Intan Jaya, Undius Kogoya Jadi Dalangnya

"Saya memastikan ketiga anggota tersebut hanya membeli delapan tabung gas untuk kebutuhan posko karena harganya lebih murah," ujar Iwan kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).

Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan, apabila ada informasi yang menyebutkan ketiga anggota ditangkap karena menyelundupkan beras dan narkoba, hal itu dipastikan tidak benar atau hoaks.

"Saya yakinkan itu tidak ada, hanya 8 tabung gas," kata Iwan.

Menurut dia, peristiwa penangkapan terjadi saat ketiga anggota dijemput menggunakan mobil sipil milik penjual bahan pokok.

Kemudian, saat dalam perjalanan mereka bertemu dengan patroli PGA.

"Anak-anak dijemput mobil sipil bukan mobil tentara, dan pada saat perjalanan ada patroli dari PGA lalu diberhentikan," kata Iwan.

Baca Juga: Markas Petinggi KKB Papua Manfred Fatem Disergap TNI, Terkuak Lokasinya Jarang Terjamah Orang, Barang Bukti Ini Disita

(*)