Find Us On Social Media :

Siswa SMK Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga di Penajam Paser Utara Hobi Lihat Anime Syur, Tabiat Buruknya Dibongkar Keluarga Korban

Tampang pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajem Paser Utara (PPU) Kalimatan Timur

Selain soal film favorit, sosok JND juga disorot lantaran unggahannya.

JND rupanya pernah menuliskan curhatan tentang kematian.

Bak mendalami hobinya, JND mengaku penasaran dengan kehidupannya setelah meninggal dunia.

"Buat para wibu sejati pernah gak lu pas lagi mandangin langit eh entah setan apa yang masuk tiba-tiba lu kepikiran kayak gini (kalau gue mati gue masuk ke issekai kayak apa yah)," tulis JND di tahun 2020.

Jika di media sosial sosoknya disebut aneh, keseharian JND di mata keluarga korban nyatanya tak jauh berbeda.

Diungkap keluarga korban bernama Randi, JND adalah sosok yang tak karib di lingkungan masyarakat.

Bahkan ketika bertemu warga, JND tak pernah menyapa atau ramah.

"Orangnya (pelaku) kurang bermasyarakat. Ketemu orang enggak mau senyum," ungkap Randi dalam wawancara TV one News.Kendati demikian, Randi mengakui bahwa korban pernah mendatangi rumah nenek pelaku untuk bermain.

Hal itu dilakukan karena rumah pelaku dan korban sejatinya sangat dekat, yakni bersebelahan.

"Jarang dia (korban dan pelaku) ketemu, orang sampingan rumah kok. Paling ponakan saya ke tempat neneknya (pelaku), kan sampingan rumah," akui Randi.

Namun perihal hubungan asmara antara pelaku dan korban yakni RJS, Randi membantahnya.

 Baca Juga: 4 Fakta soal Siswa SMK Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Doyan Pamer Motor hingga Setubuhi Mayat Korban

Diakui Randi, ia tidak pernah tahu bahwa keponakannya pernah berpacaran dengan JND.

"Saya kurang ngerti kalau ( korban dan pelaku pacaran), tapi korban setiap ada yang suka sama dia pasti kasih tahu saya," kata Randi.

Seperti diketahui, sempat beredar isu motif pembunuhan karena JND marah hubungannya dengan RJS tak direstui Waluyo dan Sri Winarsih.

Namun belakangan pihak kepolisian mengurai fakta asli soal motif pembunuhan satu keluarga tersebut.

"Hasil pemeriksaan kami, pengakuan pelaku, untuk masalah asmaranya, pelaku tidak mengakui," tegas AKBP Supriyanto.

"Dari hasil pemeriksaan kami, ada indikasi modus pencurian yang dilakukan oleh pihak pelaku," sambungnya.

(*)