Untuk negara-negara tertentu, ada pula syarat terkait agama dan suku.
Namun, karena ingin bekerja di luar negeri, kata seorang calo pekerja migran berinisial Stf, banyak pekerja migran Indonesia akhirnya berangkat dengan dokumen berisi data palsu.
Selain umur, nama dan tempat asal mereka kerap dipalsukan.(*)