Pelintasan ini merupakan lintasan terdekat yang bisa dilintasi dalam waktu lebih kurang satu jam.
Pasla, Kades Pampang Pesisir, mengaku usai warga desanya menemukan sejumlah mayat mengapung, ia menerima telepon misterius yang menanyakan perihal penemuan mayat tersebut.
"Ada dua orang yang menelpon saya, satu dari Malaysia satu lagi dari Batu Bara Sumatera Utara," ungkap Pasla.
Menurut Pasla, dua orang ini menanyakan terkait identitas korban yang ditemukan.
Baca Juga : Kepergok Bawa Uang Banyak, Hotman Paris Dikira Teroris Sampai Ditangkap Polisi Saat Liburan di Milan
Mereka menduga satu diantara mayat tersebut keluarga mereka.
"Alasan mereka karena salah satu keluarga mereka sudah sepuluh hari balik dari Malaysia. Namun sampai hari ini belum juga sampai," ungkap Pasla.
Mendengar ini Pasla, mengarahkan pihak yang menelponnya untuk menghubungi pihak kepolisian dan Rumah Sakit.
"Kita arahkan mereka untuk menghubungi pihak berwajib atau rumah sakit untuk memastikannya," terang Pasla.
TKI Ilegal dari Indonesia ke Malaysia biasanya masuk sebagai wisatawan.
Baca Juga : Gara-gara Makan Sushi, Tangan Seorang Kakek Membusuk Sampai Harus Diamputasi
Hal ini seperti dikutip dari Kompas.com, pada 2016 lalu jaringan pembuat paspor bagi calon TKI Ilegal di Meranti, Riau terungkap.