Simon dan Joni kemudian berinisiatif untuk bertanya kepada warga sekitar.
Mendengar puluhan temannya dibawa ke Puncak Kabo dan diikat seperti tahanan perang, Simon merasa sangat kaget.
“Saya kaget, saya bingung. Tapi saya dan Pak Joni memutuskan menyusul mereka, karena katanya saya juga dicari. Waktu itu, hati saya sudah bilang, mungkin kami akan disiksa dan dipukuli di atas,” jelasnya.
Saat dua laki-laki ini sedang dalam perjalanan menuju Puncak Kabo, tiba-tiba saja ada warga yang memanggilnya dengan bahasa setempat.
Karena tidak mengerti bahasa daerah, Simon hanya memperhatikan bahasa isyarat warga yang menunjukkan pesan bahwa mereka tengah terancam akan dibunuh.
Melihat kebingungan Simon dan Joni, warga setempat akhirnya merasa kasihan dan menarik mereka menuju rumah camat.
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |
Komentar