Tetapi disini perlu diketahui, bahwa saya juga menjadi korban. Saya bukan pelaku tetapi saya dituduh pelaku oleh semua media dan publik.
Padahal saya tidak berada di lokasi kejadian dan saya juga bingung mengapa publik dan media menyebut saya sebagai pelaku dan provokator," aku salah satu terduga pelaku dengan suara gemetar menahan tangis.
"Dan kalau dibilang sebagai korban, saya juga jadi korban oleh media. Saya dapat ancaman mau dibunuh. Ancaman itu tidak berhenti-henti sampai sekarang.
Baca Juga : Dilarang Ibunya Main Game PUBG , Seorang Remaja 16 Tahun Nekat Gantung Diri di Kamar Menggunakan Handuk
Jadi saya mohon kepada media dan publik (netizen) untuk berhenti memfitnah nama saya dan meminta maaf karena inilah fakta yang sebenarnya terjadi dan bukan berita yang ada di media saat ini," pungkas terduga pelaku.
Tidak hanya meminta publik untuk meminta maaf dan berhenti mencemarkan nama baiknya.
Salah satu terduga pelaku juga meminta siapapun yang meng-hack akun media sosialnya untuk segera meminta maaf dan berhenti menyebarkan foto dirinya.
Baca Juga : Kisah Dewa Judi Asal Medan, Bawa Pulang Rp 28 Miliar dari Amerika Lewat Permainan Poker Profesional
"Saya ingin yang memfitnah, telah menyebarkan foto-foto saya dan yang telah nge-hack akun instagram saya, saya ingin dia minta maaf," ujar pelaku.
Source | : | Facebook,Tribun Pontianak,GridHot.ID,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar