Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Sarip Bocah Badui Dalam, Nekat Jalan Kaki Tanpa Kenakan Sandal Selama 12 Jam demi Bertemu Bupati Lebak

Nicolaus - Minggu, 05 Mei 2019 | 09:16
Sarip, bocah suku Badui Dalam yang rela berjalan kaki selama 12 jam hanya untuk bertemu dengan bupati.
KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN

Sarip, bocah suku Badui Dalam yang rela berjalan kaki selama 12 jam hanya untuk bertemu dengan bupati.

Bocah itu bernama Sarip, seorang anak dari suku Badui Dalam.

Suku Badui (ilustrasi)
KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH

Suku Badui (ilustrasi)

Dengan keringat yang bercucuran dibawah teriknya matahari, Sarip tetap melangkah menuju Rangkasbitung, Pendopo Bupati Kabupaten Lebak, Banten.

Baca Juga : Salah Umumkan Hasil Ujian, 25 Siswa Terlanjur Bunuh Diri Karena Menduga Mereka Tidak Lulus

Sarip tidak sendiri, dia pergi bersama ribuan warga Baduy lain yang juga punya tujuan sama ke tempat itu.

"Ndek ka bupati (mau ke tempat bupati)" kata Sarip, saat ditanya Kompas.com mengenai alasannya pergi ke Rangkasbitung, Sabtu (4/4/2019).

Tradisi Seba Baduy
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Tradisi Seba Baduy

Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (5/4/2019), suku Badui memiliki tradisi Seba Baduy, yaitu bertemu dengan bupati yang dilakukan sekali setiap tahunnya.

Baca Juga : Tajir Melintir dan Kerap Gonta-ganti Pasangan, Lihat Sumber Kekayaan Raja Thailand yang Negerinya Tak Pernah Merasakan Penjajahan

Sarip merupakan warga Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Dalam tatanan suku Badui, ia termasuk dalam tatanan warga Badui Dalam yang memiliki aturan ketat dan tak boleh naik kendaraan umum untuk melakukan perjalanan.

Pada saat dimintai keterangan, Sarip mengaku sudah jalan kaki sejak Rabu (3/5/2019) sore dari Cibeo.

Source :Kompas.com wikipedia.org

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x