Bocah itu bernama Sarip, seorang anak dari suku Badui Dalam.
Dengan keringat yang bercucuran dibawah teriknya matahari, Sarip tetap melangkah menuju Rangkasbitung, Pendopo Bupati Kabupaten Lebak, Banten.
Baca Juga : Salah Umumkan Hasil Ujian, 25 Siswa Terlanjur Bunuh Diri Karena Menduga Mereka Tidak Lulus
Sarip tidak sendiri, dia pergi bersama ribuan warga Baduy lain yang juga punya tujuan sama ke tempat itu.
"Ndek ka bupati (mau ke tempat bupati)" kata Sarip, saat ditanya Kompas.com mengenai alasannya pergi ke Rangkasbitung, Sabtu (4/4/2019).
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (5/4/2019), suku Badui memiliki tradisi Seba Baduy, yaitu bertemu dengan bupati yang dilakukan sekali setiap tahunnya.
Sarip merupakan warga Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam tatanan suku Badui, ia termasuk dalam tatanan warga Badui Dalam yang memiliki aturan ketat dan tak boleh naik kendaraan umum untuk melakukan perjalanan.
Pada saat dimintai keterangan, Sarip mengaku sudah jalan kaki sejak Rabu (3/5/2019) sore dari Cibeo.