"Ya lihat nanti saja perkembangannya," kata Moeldoko.
Untuk itu, Moeldoko pun mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu berbondong-bondong ke sebuah tempat titik berkumpul.
Ia mengatakan, hal itu pada akhirnya akan digunakan sebagai tempat yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu.
Moeldoko menyebut, mereka tidak menginginkan gerakan 'people power' yang pada akhirnya merugikan semua warga negara.
Baca Juga: Tindaklanjuti Laporan BPN Prabowo-Sandi, Bawaslu Putuskan KPU Langgar Tata Cara Input Data Situng
Meski begitu, Moeldoko enggan menyebut kelompok yang dimaksud tersebut.
"Semuanya rugi. Semuanya dari kita akan rugi. Ngapain jauh-jauh dari luar kota ke Jakarta tahu-tahu menghadapi sebuah musibah? Ini skenario yang disiapkan kelompok tertentu. Saya harus tegas dan clear," papar Moeldoko.
Moeldoko mengungkapkan adanya upaya sistematis jika terjadi pengumpulan massa pada 22 Mei 2019.
Ia mengatakan, ada sekelompok tertentu yang ingin situasi itu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Kubu Prabowo Minta Perhitungan Suara Dihentikan, Jokowi: Kita Diatur Peraturan KPU
"Ini harus dipahami betul oleh semua pihak, rencana ini bukan main-main tapi sungguhan," kata Moeldoko.
Moeldoko pun meminta masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak perlu takut atau khawatir akan stabilitas keamanan.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar