Suhama dan Ismail kini mengaku kebingungan untuk melanjutkan usahanya.
Sebab, seluruh peralatan dan perlengkapan kini sudah tak bisa dipakai.
Mereka pun memutuskan untuk pulang ke kampung halaman mereka di Sumedang untuk mencari modal usaha lagi dari awal.
"Kami pulang kampung dulu saja lah sambil menunggu ini (Pospol Sabang) kembali dibangun. Ini langsung pulang hari ini," ucap Suhama.
Ia pun berharap kerusuhan seperti kemarn tak terjadi lagi dalam hidupnya.
Ia mengaku merasa trauma dan itu merupakan pengalaman paling buruk dalam hidupnya.
Atas kejadian itu, sejumlah pedagang yang menjadi sasaran amukan masssa sudah melaporkannya pada pihak kepolisian.(*)