Usma, pemilik warung di Jalan KH Wahid Hasyim menutup warungnya yang dijarah massa.
Usma tidak hanya kehilangan barang dagangan, namun juga tabungan dan beberapa helai pakaian yang ia miliki juga ikut ludes.
"Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu," ujar Usma.
Baca Juga: Misteri Penemuan Amplop dalam Saku Demonstran, Polisi Menduga Aksi 22 Mei Dipicu oleh Massa Bayaran
Di samping pospol yang dibakar oleh massa, ternyata berimbas juga pada sebuah warung mi ayam yang terpat berdempetan dengan pospol.
Kini warung mi ayam itu pun hanya tersisa puing-puingnya saja yang sudah hancur.
Suhama dan Ismail, dua orang yang berdagang mi ayam di warung tersebut membenarkan warungnya hangus dilalap api berbarengan dengan terbakarnya pos polisi pada Rabu (22/5/2019) malam.
Usaha yang sudah dirintisnya sejak lama itu pun akhirnya ludes dalam waktu sekejap.
Baca Juga: Angkat Bicara Usai Peristiwa Kerusuhan Tanah Abang, Anies Baswedan: Jakarta Aman, Tenang dan Teduh
Warung mie instan milik Suhama dan Ismail di samping Pos Polisi Sabang yang ludes terbakar.
"Awalnya enggak dibakar, cuma kacanya dipecah-pecahin. Kata massa, jangan dibakar, kasihan ini warung mi, jangan dibakar. Tapi amukan massa yang lain malah menyerang," kata Suhama.
Suhama hanya bisa terdiam melihat api melalap ruangan kecil tempatnya mencari nafkah.