"Memang dia juga pernah beberapa kali masuk rumah sakit jiwa (RSJ), tapi di Depok," lanjut dia.
Selain itu, perempuan tersebut diketahui telah berulang kali meminta cerai kepada suaminya.
"Tapi mungkin suaminya kasihan sama dua anaknya dan nggak tega lihat kondisi istrinya kayak gitu," tambahnya.
Baca Juga: Lembaga Pers Tuntut Pertanggungjawaban Untuk Jurnalis yang Jadi Korban Aksi 22 Mei
Ali juga mengatakan, perempuan berusia 32 tahun itu diketahui pernah meminta izin kepadanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan tentang Islam kepada warga sekitar.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Ali karena suddah ada guru yang mengajar.
"Tapi saya tolak, saya bilang sudah ada gurunya. Orangnya saja seperti itu, masak mau ngajarin. Saya takut warga sini didoktrin atau apa," terang Ali.
Ali juga menambahkan bahwa Dewi sudah lama tidak tinggal di wilayahnya sudah 10 tahun lebih sejak punya anak pertama.
Baca Juga: Misteri Penemuan Amplop dalam Saku Demonstran, Polisi Menduga Aksi 22 Mei Dipicu oleh Massa Bayaran
Sedangkan rumahnya sudah dikontrakkan pada orang lain, dan yang sering datang ke sana adalah suaminya untuk menagih uang kontrakan.
Tak hanya ketika peristiwa kerusuhan 22 Mei kemarin Dewi berhasil membuat situasi tegang di tengah kepungan anggota kepolisian.