Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengaku Teman Teroris dan Bolak Balik Masuk RSJ, Fakta Dibalik Investigasi Wanita Bercadar Saat Kerusuhan 22 Mei

Nicolaus - Jumat, 24 Mei 2019 | 10:34
DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.
Kolase Twitter @davidlipson dan TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim

DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Sosok wanita misterius bercadar hitam dan membawa ransel yang mencoba mendekati barikade polisi sempat membuat geger lokasi kerusuhan.

Pasalnya gerak gerik dan tampilan perempuan misterius tersebut sangat mencurigakan.

Pihak kepolisian yang memberikan peringatan menduga di dalam ransel yang dibawa wanita itu berisi sebuah bom.

Baca Juga: Di Tengah Kerusuhan 22 Mei, Seorang Pria Tertangkap Kamera Buka Lapak dan Jajakan Sepatu ke Orang-orang yang Berlalu

Maka, saat itu juga pihak kepolisian langsung mengambil tindakan untuk menghujani gas air mata wanita itu untuk mencegah sesuatu tak diinginkan terjadi.

Setelah terkepung asap gas air mata, perempuan itu pun langsung berbalik arah menjauh dari barikade polisi.

Peristiwa tersebut sempat diabadikan oleh seorang jurnalis ABC Australia bernama David Lipson yang bertugas meliput berita di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Cerita Pilu Para Pedagang yang Dijarah Massa 22 Mei, Dagangan Ludes Tak Bersisa

David Lipson yang sedang berada di sekitar lokasi merekam detik-detik perempuan bercadar itu datang dan mendapat peringatan dari polisi.

Video tersebut kemudian di unggah melalui akun Twitter pribadinya di @davidlipson.

Setelah persitiwa menegangkan itu, perempuan bercadar tersebut akhirnya berhasil diamankan polisi.

Melansir dari TribunJakarta, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan perempuan bercadar itu membawa fake bom seperti petasan di dalam ranselnya.

Baca Juga: Identitas dan Kronologi Lengkap Perempuan Bercadar yang Diduga Bawa Bom Mendekati Barikade Polisi Saat Aksi 22 Mei

"Membawa fake bom, seperti petasan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Diduga dan ditakutkan membawa bom, seorang wanita misterius berhasil dipukul mundur polisi setelah dihujani tembakan gas air mata.
Tangkapan layar Twitter @davidlipson

Diduga dan ditakutkan membawa bom, seorang wanita misterius berhasil dipukul mundur polisi setelah dihujani tembakan gas air mata.

Ia turut mengatakan yang bersangkutan telah diamankan oleh Polda Metro Jaya dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, Dedi Prasetyo mendapatkan informasi jika perempuan bercadar itu mengalami gangguan depresi.

Baca Juga: Ambulans Berlogo Partai Gerindra yang Memuat Batu dan Senjata Saat Aksi 22 Mei Ternyata Telat Bayar Pajak

"Sudah diamankan Polda Metro, (menjalani) pemeriksaan. Tapi yang bersangkutan infonya mengalami depresi," kata dia.

Saat diamankan, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu buah buku tafsir, satu Al-Quran, satu air minum mineral, dan satu botol obat.

Setelah diamankan Polda Metro Jaya dan dilakukan investigasi, pihek kepolisian berhasil membongkar identitas perempuan tersebut.

Perempuan bercadar misterius itu bernama Dewi Mustika Rini (DM).

Baca Juga: Viral Detik-detik Wanita Bercadar yang Diduga Bawa Bom Saat Aksi 22 Mei Berhasil Dipukul Mundur Polisi dengan Gas Air Mata

DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.
Kolase TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim

DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.

Ia adalah warga RT 13/RW 05, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Seorang ketua RT dimana Dewi tinggal telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian mengenai warganya ini.

Ali, selaku ketua RT mengatakan bahwa warganya tersebut telah mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga: Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Prabowo Harus Siapkan Syarat Ini untuk Gugat Hasil Pemilu 2019 ke MK

"Memang dari dulu orangnya rada stress. Orang-orang yang lama tinggal di sini sudah tahu," kata Ali kepada TribunJakarta.com di kediamannya, Kamis (23/5/2019).

Namun, Ali tidak mengetahui secara persis penyebab Dewi stress karena warganya tersebut merupakan tipikal orang yang tertutup dan jarang bersosialisasi.

Ia hanya tau kalu warganya itu sering mengikuti pengajian.

"Dulu dia sering teriak-teriak sendiri kalau malam. Ditanya juga diam saja, nggak jawab apa-apa," tuturnya.

Baca Juga: Tangan Kosong dan Cuma Bawa Lima Orang, Anggota Marinir Berhasil Bubarkan Massa Kerusuhan Hanya Dalam Waktu 10 Menit

Diduga dan ditakutkan membawa bom, seorang wanita misterius berhasil dipukul mundur polisi setelah dihujani tembakan gas air mata.
Tangkapan layar Twitter @davidlipson

Diduga dan ditakutkan membawa bom, seorang wanita misterius berhasil dipukul mundur polisi setelah dihujani tembakan gas air mata.

"Memang dia juga pernah beberapa kali masuk rumah sakit jiwa (RSJ), tapi di Depok," lanjut dia.

Selain itu, perempuan tersebut diketahui telah berulang kali meminta cerai kepada suaminya.

"Tapi mungkin suaminya kasihan sama dua anaknya dan nggak tega lihat kondisi istrinya kayak gitu," tambahnya.

Baca Juga: Lembaga Pers Tuntut Pertanggungjawaban Untuk Jurnalis yang Jadi Korban Aksi 22 Mei

Ali juga mengatakan, perempuan berusia 32 tahun itu diketahui pernah meminta izin kepadanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan tentang Islam kepada warga sekitar.

Namun, permintaan itu ditolak oleh Ali karena suddah ada guru yang mengajar.

"Tapi saya tolak, saya bilang sudah ada gurunya. Orangnya saja seperti itu, masak mau ngajarin. Saya takut warga sini didoktrin atau apa," terang Ali.

Ali juga menambahkan bahwa Dewi sudah lama tidak tinggal di wilayahnya sudah 10 tahun lebih sejak punya anak pertama.

Baca Juga: Misteri Penemuan Amplop dalam Saku Demonstran, Polisi Menduga Aksi 22 Mei Dipicu oleh Massa Bayaran

DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.
Tangkapan layar Twitter @davidlipson

DM, wanita misterius saat aksi 22 Mei 2019 di Depan Gedung Bawaslu RI.

Sedangkan rumahnya sudah dikontrakkan pada orang lain, dan yang sering datang ke sana adalah suaminya untuk menagih uang kontrakan.

Tak hanya ketika peristiwa kerusuhan 22 Mei kemarin Dewi berhasil membuat situasi tegang di tengah kepungan anggota kepolisian.

Dikabarkan dari Tribunnews.com (23/5/2019), sebelumnya Dewi juga pernah membuat suasana tegang satu penumpang kereta api.

Baca Juga: Sempat Berada di Tengah Massa Demonstrasi, Inilah Kesaksian Mengejutkan Driver Ojol Sebelum Kerusuhan 22 Mei

Pasalnya, ia tiba-tiba berteriak teriak mengaku berteman dengan teroris dalam gerbong kereta.

Hal itu disampaikan juga oleh Ali.

"Dia teriak-teriak temannya teroris di kereta. Saya tahu karena habis kejadian itu saya ditelepon Polda Metro Jaya. KTP-nya dia kan alamatnya di sini," kata Ali.

Baca Juga: Warganet Kagum Lihat Aksi Penyapu Jalan yang Abaikan Massa Kerusuhan dan Tetap Jalankan Kewajiban Meski Situasi Mencekam

Setelah melangsungkan aksinya pada saat kerusuhan 22 Mei kemarin, Ali juga kembali dihubungi pihak Polda Metro Jaya.

"Saya ditelepon lagi sama Polda jam 01.00 pagi tadi gara-gara kasusnya kemarin," tuturnya.(*)

Source : Twitter Tribunnews.comTribunjakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x