Dikutip dari Tribun Medan, Habil Marati dipercaya PSSI sebagai manajer timnas sejak Agustus 2012 hingga 5 Desember 2012.
Mantan anggota DPR RI itu menggantikan posisi Ramadhan Pohan yang mengundurkan diri dengan alasan kesibukan sebagai Wakil Komisi I DPR RI.
Baca Juga: Merasa Ditekan Polisi, Orang Tua Harun Korban Kerusuhan 22 Mei Lapor Komnas HAM
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk memberhentikan Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati dari posisinya mulai Rabu (5/12/2019).
"Mulai hari ini saya resmi tidak menjabat sebagai manajer timnas. Hal ini tidak masalah bagi saya, bahkan kalau dipertahankan pun saya memilih mundur,"tutur mantan manajer Timnas Indonesia, Habil Marati saat dihubungi, Rabu (5/12/2012).
Habil Marati tidak mampu membawa Timnas Indonesia berpestasi di Piala AFF 2012.
Baca Juga: Merasa Ditekan Polisi, Orang Tua Harun Korban Kerusuhan 22 Mei Lapor Komnas HAM
Langkah skuad Garuda harus terhenti di babak penyisihan Grup B.
Setelah hanya mampu meraih poin 4 hasil dari menahan imbang Laos 2-2, menang atas Singapura 1-0, dan kalah dari Malaysia 0-2.
4. Danai pembunuh bayaran 22 Mei
Besar dana yang dikucurkan Habil Marati untuk menyokong para eksekutor sebesar Rp 150 juta ke Kivlan Zein guna membeli senjata api.
Tak hanya itu, Habil Marati juga memberikan Rp 60 Juta pada salah satu tersangka lain sebagai dana operasional.