Berdasarkan laporan dari pihak berwenang setempat, sudah ada 24 warga yang menjadi korban pembantaian.
Baca Juga: Tak Hanya Lama Menunggu, Jamaah Haji Juga Akan Dikenakan Sistem Zonasi
Petugas kepolisian bahkan menyampaikan kalau ini merupakan serangan diam-diam dan para 'musuh' tak pernah terlihat bergerilya.
Perdana Menteri Papua Nugini mengatakan kalau insiden ini menjadi hari terburuk di hidupnya.
"Banyak anak dan ibu tak bersalah terbunuh di Munima dan Karida," tulis Marape di Facebooknya.
Perang antar suku memang lumrah terjadi di Papua Nugini.
Para penduduk biasanya akan membalaskan dendam saudaranya.
Menurut sang Perdana Menteri, para penyerang nantinya jika tertangkap sangat mungkin untuk dihukum mati.
(*)
Source | : | The Sun,ABC |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar