Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Masyarakat seluruh dunia sempat heboh lantaran ramalan suku Maya.
Ramalan tersebut ternyata mengatakan kalau dunia akan berakhir pada tahun 2012.
Ramalan itu tentunya mengacu kepada sesuatu yang behubungan dengan kiamat.
Dikutip dari Kompas.com, pada tahun tersebut banyak sekali masyarakat yang percaya terhadap kejadian isu kiamat tersebut.
Bahkan ada masyarakat di Australia yang sampai membangun sendiri bungker untuk menyelamatkan mereka dari 'kiamat' tersebut.
Nyatanya, isu 2012 akan kiamat ternyata hanyalah hoax belaka.
Baca Juga: Noor Lizah, WNA Istri Gubernur Kepulauan Riau yang Tak Pernah Bisa Jadi Ketua PKK Seumur Hidupnya
Meski begitu, ternyata planet bumi kita benar-benar pernah merasakan hampir 'kiamat'.
Dikutip dari Earth Sky, kejadian hampir kiamat di Bumi ini tercatat terjadi pada 30 Juni 1908.
Di hari tersebut, Desa Kezhemskoe, Tunguska, Siberia, Rusia sekitar pukul 07.00 waktu setempat tiba-tiba mengalami kejadian mencekam.
Pada jam tersebut menurut kesaksian warga, pedesaan tersebut tiba-tiba terdengar gemuruh angin yang sangat besar.
Setelah gemuruh tersebut, terjadi terdengar pula suara dentuman layaknya ledakan sebanyak tiga kali.
Layaknya suara zona perang, banyak dentuman letusan dan bangunan di sekitar seperti terguncang.
Baca Juga: Rapat Tak Kunjung Disuguhi Makanan, Anggota DPRD Bulukumba Robek Daftar Hadir dan Walkout
Warga mengaku menyaksikan adanya awan pucat di langit.
Kejadian menyeramkan tersebut membuat pemerintah Rusia langsung turun tangan dan mengerahkan aparat yang bertugas.
Sesampainya di tempat, para petugas kaget melihat area hutan yang sangat luas di sekitar sungai Podkamennaya hancur terbakar rata.
Setelah diselidiki lebih lanjut dan menurut keterangan ilmuwan dan astronom yang meneliti kejadian itu, ternyata area tersebut terdampak meteor yang nyaris saja menabrak bumi.
Tak ada yang mengetahui detail informasi meteor tersebut karena kurangnya teknologi yang ada pada zamannya.
Seabad berlalu barulah badan antariksa Amerika Serikat NASA berhasil menemukan penyebab kejadian tersebut.
Baca Juga: Ngaku Dinikahi Pablo Benua Tujuh Tahun Lalu, Nia April Silalahi Ternyata Masih Berstatus Istri Sah
NASA menyebut jika ledakan ditaksir dari sebuah asteroid yang memasuki atmosfer bumi.
Kecepatan asteroid itu sendiri mencapai 33.500 mil per jam.Saat menuju bumi tersebut, asteroid seberat 22 miliar kilogram memancarkan hawa amat panas ke sekelilingnya mencapai 24.705 derajat celcius.
Lantas di ketinggian 8,5 km sebelum menubruk bumi, asteroid tersebut pecah dan menghamburkan berbagai material ke hutan Tunguska.
Ledakan tersebut membuat sekitar 2000 km persegi hutan hancur rata dengan tanah.
Padahal luas Jakarta saja hanya sekitar 661 km persegi.
NASA menyebutkan kalau asteroid tersebut akan berdampak mengerikan jika berhasil menghantam bumi.
"Nasib manusia akan seperti Dinosaurus," ungkap NASA mengomentari kejadian tersebut.
(*)