Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Palang pintu jalur perlintasan kereta api mempunyai fungsi penting bagi keselamatan pengendara ketika krereta api sedang melintas.
Namun peran penting palang pintu perlintasan kereta api, kadang masih diabaikan oleh pengendara.
Sehingga masih sering ditemukan fenomena pengendara kendaraan bermotor menerobos palang pintu lintasan kereta api pada saat kereta akan melintas.
Hal semacam inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.
Belakangan ini viral sebuah peristiwa yang hampir menyebakan terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.
Melansir dari akun Twitter @ndasmutakcokot pada Jumat (9/8/2019), diunggah sebuah foto emak-emak berkendara sepeda motor menerobos perlintasan kereta api, namun malah terjebak di dalamnya.
Diduga peristiwa ini terjadi karena si emak-emak tersebut memaksa untuk tetap melintas saat kereta akan melintas.
Namun, karena pintu perlintasan sudah tertutup, emak-emak itu pun terjebak dan seketika kereta melintas dengan cepat tepat dibelakang motornya.
Bahkan jarak antara bagian belakang motornya dengan badan kereta sangat mepet.
Yang membuat heran adalah ekspresi dari emak-emak tersebut.
Nampak dalam foto, ekspresi wajah emak-emak itu sama sekali tak menampilkan ekspresi ketakutan.
Justru sebaliknya, ia malah senyum seperi orang tak bersalah.
Foto ini pun viral di Twitter dan mendapat tanggapan dari netizen.
Bahkan ada juga netizen yang akhirnya membuat meme dari foto ibu-ibu tersebut.
"Cocok jadi iklan pasta gigi, senyumnya natural," tulis akun Twitter @Aleeandroo.
"Hahaha Cengirannya," komentar akun Twitter @bluishpasta diikuti emotikon tertawa.
"Melihat hal ini, aku takut kalau kalau ibuku yang seperti itu. Tapi untungnya ibuku tidak bisa bawa motor," lanjut akun Twitter @rnarvelous.
Hingga berita ini ditulis, postingan akun Twitter @ndasmutakcokot telah dibagikan sebanyak 8690 kali dan disukai sebanyak 6.600 pengguna Twitter.
Usai viral, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu angkat bicara.
Melansir dari Kompas.com, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan bila aksi pelanggaran lalu lintas seperti menerobos palang pintu kereta api umumnya dilakukan karena pola kebiasaan.
"Tindakan seperti itu memang menjadi pemandangan yang umum. Masalahnya bukan karena tidak ada sanksi atau tidak mengerti soal konsekuensi bahayanya, tapi memang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang terus menerus dilakukan," ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).
Menurut Jusri, pelanggaran lalu lintas dengan menerobos palang pintu kereta api biasanya dilakukan karena sudah menjadi rutinitas.
Dari awalnya mencoba-coba dan berhasil menjadikan sebagai jalan pintas dengan alasan mengejar waktu, kemudian menurun dijadikan hal yang lazim untuk terus dilakukan.
Parahnya lagi, meski sudah ada sanksi hukum, tapi biasanya di lokasi persimpangan kereta api sangat jarang terlihat adanya petugas kepolisian yang berjaga.
Tanpa disadari kondisi ini juga menjadi hal yang mendukung terjadinya tindakan nekat tersebut.
"Memang hal ini tidak bisa diselesaikan dari adanya petugas hukumnya, tapi juga perlu tindakan pencegahan dari semua pihak. Sebenarnya kalau mau dilihat efek besarnya bukan hanya bisa merengut nyawa si pelanggar, tapi juga membahaya pengguna jalan lainnya," kata Jusri.(*)