Suhu Permukaan Laut juga menjadi faktor lainnya.
Menurut Adi, suhu muka laut di Indonesia masih dingin hingga Oktober 2019 sehingga penguapan yang berpotensi bagi pertumbuhan awan-awan hujan masih kurang hingga Oktober.
Masih ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan kemarau jadi lebih panjang.
Namun faktor utamanya yaitu El Nino ternyata sudah diprediksi ilmuwan dunia di awal tahun.
Dikutip Gridhot dari National Geographic, studi yang dipublikasikan pada jurnal Geophysical Research Letter sudah memprediksi tentang kejadian ini.
2015-2018 sendiri sudah tercatat sebagai tahun terpanas di Bumi.
Adanya fenomena El Nino ternyata justru menambah suhu bumi menjadi lebih panas.
"Dengan El Nino, sangat mungkin 2019 menjadi tahun terpanas," ujar Samantha Stevenson, ilmuwan iklim di University of California, Santa Barbara.
Bumi sendiri sudah dikatakan menjadi lebih panas akibat peningkatan emisi karbon dioksida yang terperangkap.
Source | : | Kompas.com,national geographic |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar