"Rakyat Islam Indonesia tak salah jika dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, Pemerintah Indonesia," ucapnya.
Ia pun kembali keukeh menolak GoJek masuk Malaysia.
Menurutnya, pemuda Malaysia tak memiliki masa depan jika menjadi driver GoJek.
Namun hingga kini, masih belum ada konfirmasi dari pihaknya atas ucapan penghinaannya itu.
Selain Shamsubahrin Ismail, ternyata ada pihak lain dari Malaysia yang menolak Gojek untuk masuk ke negeri jiran itu.
Kehadiran startup asal Indonesia, Gojek, di Malaysia ditolak secara terang-terangan oleh politisi Malaysia, Khairuddin Aman Razali.
Dikutip oleh Kompas.com dari harian Malay Mail, Kamis (29/8/2019), Aman Razali yang merupakan politikus dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu beralasan bahwa masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.
Padahal, negara-negara Asean lainnya seperti Vietnam, Singapura, bahkan sampai Thailand justru menyambut Gojek secara baik.
Akibat adanya penolakan dari beberapa pihak di Malaysia, hingga kini pihak perusahaan Gojek pun masih mempertimbangkan keputusan mereka.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunmedan.com,FMT News |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar