Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Transportasi online asal Indonesia GoJek direncanakan akan beroperasi di Malaysia.
Namun sepertinya, rencana tersebut banyak mendapat penolakan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail.
Dilansir GridHot.ID dari FMT News, Shamsubahrin Ismail mengaku tidak setuju jika Gojek beroperasi di Malaysia.
Akhirnya pendiri Big Blue Taksi Services Shamsubahrin Ismail pun belakangan ini jadi banyak disorotan publik di Indonesia.
Ia menyampaikannya dari media sosial dan akhirnya menjadi viral dan membuat tak sedikit masyarakat Indonesia tersinggung.
Imbasnya, Pengusaha taksi Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail diserbu netizen (warganet) setelah menyebut Indonesia negara miskin dan menolak Gojek masuk ke Malaysia.
Netizen Indonesia bully pengusaha taksi Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail hingga Kamis (29/8/2019) ini.
Setiap foto yang diunggah di akun media sosial (medsos) Shamsubahrin Ismail, langsung dijadikan tempat pelampiasan kemarahan warganet.
Berbagai caci maki diarahkan kepada Datuk Shamsubahrin Ismail pendiri Big Blue Taxi Malaysia ini.
Selain itu, akun website resmi bos taksi Malaysia ini kini juga dipenuhi berita-berita permintaan maaf.
Website http://shamsubahrinismail.com, website resmi Datuk Shamsubahrin Ismail, penuh berita permintaan maaf baik dalam bahasa Melayu maupun bahasa Inggris.
Selain itu, melansir dari Malay Mail, Shamsubahrin Ismail menyebut media sosialnya hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.
Dia mengaku ucapannya tersebut didasarkan atas pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi Indonesia.
"Indonesia ada di hati saya, rakyat Indonesia ada dihati saya," ujar Shamsubahrin Ismail dalam konferensi pers di Wisma Central, Kuala Lumpur, Rabu (28/8/2019).
"Ponsel saya mendapat banyak pesan dari orang Indonesia dan juga pengendara Gojek. Saya juga termasuk dalam grup WhatsApp pengendara Gojek Indonesia dan juga grup pengendara Grab Indonesia," sambungnya.
Pendiri Big Blue Taksi Services itu kemudian meminta maaf atas ucapananya yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin.
Namun, usai permintaan maafnya itu, ternyata Bos salah satu perusahaan taksi online di Malaysia ini kembali berulah.
Ia kembali menghina Indonesia untuk kedua kalinya melalui media sosial.
Pernyataannya ini pun kembali viral di media sosial.
Melansir dari TribunMedan.com, dalam video pernyataannya itu, Shambahrin Ismail nampak sedang mengendarai mobil dan mengeluarkan ucapan penghinaan kepada Pemerintah Indoneisa.
"Rakyat Islam Indonesia tak salah jika dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, Pemerintah Indonesia," ucapnya.
Ia pun kembali keukeh menolak GoJek masuk Malaysia.
Menurutnya, pemuda Malaysia tak memiliki masa depan jika menjadi driver GoJek.
Namun hingga kini, masih belum ada konfirmasi dari pihaknya atas ucapan penghinaannya itu.
Selain Shamsubahrin Ismail, ternyata ada pihak lain dari Malaysia yang menolak Gojek untuk masuk ke negeri jiran itu.
Kehadiran startup asal Indonesia, Gojek, di Malaysia ditolak secara terang-terangan oleh politisi Malaysia, Khairuddin Aman Razali.
Dikutip oleh Kompas.com dari harian Malay Mail, Kamis (29/8/2019), Aman Razali yang merupakan politikus dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu beralasan bahwa masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.
Padahal, negara-negara Asean lainnya seperti Vietnam, Singapura, bahkan sampai Thailand justru menyambut Gojek secara baik.
Akibat adanya penolakan dari beberapa pihak di Malaysia, hingga kini pihak perusahaan Gojek pun masih mempertimbangkan keputusan mereka.(*)