Awalnya, ia mulai berjualan dengan cara dipikul berkeliling Solo mulai pukul 14.00 WIB.
"Itu sekitar tahun 1970-an, dan sempat berhenti jualan dan coba untuk menjadi tukang becak," tutur Parmin.
"Terus baru stabil jualan bakso tahun 1993, dan saat itu istri juga sudah membantu jualan keliling," tambahnya.
Kini setiap harinya dua sejoli tersebut mengayuh sepeda gerobaknya sampai belasan kilometer.
Namun, jika kondisinya kurang sehat, mereka berjualan hanya dalam waktu singkat dan jarak kayuh yang tak jauh.
"Kalau ada keramaian di Pasar Gedhe, terlebih saat ada banyak lampion, bisa pulang jam 11 malam, kadang ya jam 5 sore, kalau jualan di alun-alun biasa jam 10 malam," terang Painem.(*)
Source | : | Instagram,Tribunsolo.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar