"Perbuatan teror ini jelas membuktikan bahwa kelompok separatis selalu berusaha mengganggu kedamaian di tanah Papua. Ini jelas bukan perbuatan orang-orang yang mengenal Tuhan," kata Herman.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan unsur kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang selalu menciptakan teror dan ketakutan pada masyarakat," ujarnya.
Mantan Danrem 172/PWY itu juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk selalu menjaga dan memelihara kedamaian.
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
"Mari kita bersama-sama menghentikan konflik yang terjadi di Papua. Papua adalah tanah yang diberkati Tuhan, jangan memberi kesempatan kepada pihak mana pun untuk menjadikan Papua sebagai wilayah konflik dan menjadi penghalang berkat bagi masyarakat Papua," katanya.
Pertumpahan darah yang terjadi di Intan Jaya rupanya turut mengundang perhatian Veronica Koman, tersangka kerusuhan Papua dan Papua Barat.
Lewat akun Twitter pribadinya pada Sabtu (26/10/2019), perempuan yang kini menjadi buronan polisi itu menyalahkan Jakarta atas kejadian tersebut.
"Hari ini, 3 orang ditembak mati oleh KKB Papua Barat di Intan Jaya, 2 staf dari Kementerian Pekerjaan Umum ditembak dengan panah oleh orang tak dikenal di Yahukimo,"
"Jakarta harus menghentikan pertumpahan darah di Papua Barat dengan mengatasi akar penyebab konflik," tulis @VeronicaKoman dalam bahasa Inggris.