"Rekahan dari lubang-lubang itu, sepertinya bekas ditembaki supaya perahu tenggelam dan tidak dapat digunakan lagi," ucap dia.
Lebih lanjut, Wicaksono juga mendapatkan informasi dari anggota TNI yang turut melihat proses pengangkatan perahu, ia mengatakan jika perahu dengan model seperti itu biasanya digunakan sebagai tumpangan tentara atau kendaraan perang.
"Tadi saya juga sempat ngobrol dengan anggota TNI yang kebetulan ikut dan melihat proses pengangkatan perahu, jika perahu seperti ini digunakan sebagai tumpangan tentara atau kendaraan perang pada saat itu (penjajahan)," ujar dia.
Wicaksono menambahkan, selain bisa digunakan sebagai transportasi pengangkut, perahu juga bisa digunakan layaknya jembatan pada waktu itu apabila dijajar membentang sungai ataupun Bengawan Solo.
"Kalau ditata berjajar, juga bisa berfungsi sebagai jembatan untuk menyeberang, untuk melintasi Bengawan Solo atau sungai," kata dia.
Dugaan semakin kuat, karena pada saat tim melakukan pemberian karung berisi pasir di sekeliling lokasi tenggelamnya perahu dua hari lalu, juga sempat menemukan selongsong peluru dan beberapa kepingan uang koin bertuliskan Hindia Belanda.
Sebelumnya, diberitakan jika muncul penampakan badan perahu saat Sungai Bengawan Solo surut yang diduga digunakan di masa Perang Dunia ke-2, satu peristiwa perang global yang berlangsung antara 1939 sampai 1945.
Bengawan Solo Surut, Tiba-tiba Muncul Tiga Perahu Baja, Mungkin dari Masa Perang Global 1939 - 1945