Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Pengawalnya Ketar-ketir, Beginilah Cara Soeharto Menghadapi Sniper yang Mengincar Nyawanya, Bersikukuh Tak Mau Kenakan Helm dan Rompi Pengaman

None - Rabu, 18 Desember 2019 | 19:13
Soeharto
Kompas.com

Soeharto

GridHot.ID- Selama 32 tahun masa pemerintahannya, Soeharto memang banyak mengunjungi negara lain.

Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.

Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam buku 'Pak Harto, The Untold Stories' mengatakan, kunjungan itu dilakukan Soeharto pada tahun 1995.

Baca Juga: Jangan Termakan Mitos! Durian Tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil, Buah Ini Justru Menyimpan Segudang Manfaat untuk Perkembangan Syaraf Janin

Kunjungan ke Sarajevo itu dilakukan Soeharto usai mengunjungi Kroasia.

Sjafrie mengatakan, saat itu, dia mendapatkan kabar bahwa ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat tersebut.

Pesawat yang ditembaki itu mengangkut utusan khusus PBB, Yasushi Akashi yang akan pergike Bosnia.

Baca Juga: Dapati Kontrak Harga Alutsista Kemahalan, Jokowi Minta Prabowo Lakukan Hal Ini, DPR Pertanyakan Persetujuan

Beruntung insiden itu tidak memakan korban.

Sebab, dalam penerbangan dari Zagreb ke Sarajevo, Soeharto sama sekali tidak mengenakan rompi pengaman dan helm.

"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum?" tanya Soeharto ditirukan Sjafrie

Baca Juga: Bongkar Watak Asli Ari Askhara yang Dulu Jadi Teman Dekatnya, Sandiaga Uno: Lingkungan Bisa Mengubah Watak Seseorang

Sjafrie kemudian menjawab, semua bagian sudah ditutup dengan bulletproof, termasuk bagian samping.

Melihat Soeharto masih tak mengenakan helm dan rompi pengaman, Sjafrie terus memutar otak.

Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.

Baca Juga: Dikomandoi Egianus Kogoya, Kasus Pembantaian Puluhan Pekerja Jembatan di Nduga oleh KKB Kini Hadapi Persidangan, Lokasi Sengaja Dipindah dari Papua ke Jakarta, Ini Alasannya

Sjafrie melakukan hal itu agar Soehartomau mengenakan rompi dan helm.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto.

Baca Juga: Dituduh Gondol Uang Tommy Soeharto Senilai Rp 100 Miliar, Tata Cahyani: Saya Menyelamatkan Diri dan Kedua Anak Saya

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie. Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu, Sjafrie hanya bisa pasrah dan menaatinya.

Baca Juga: Dapat Predikat Sebagai Anak Hyperbeast, Keponakan Presiden Soeharto Ini Punya Ratusan Pasang Sepatu Air Jordan 1, Apabila Dinominalkan Nilainya Mencapai Miliran Rupiah

Melewati Sniper Valley

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Baca Juga: Senyum Tipis Tak Cerminkan Bekas Orang Kuat Hingga Badan Kurus Karena Terlalu Sering Puasa, Begini Penampakan Soeharto Setahun Usai Dirinya Lengser, Mahasiswa yang Datangi Kediamannya Dibuat Kaget Tak Percaya dengan Apa yang Dilihatnya

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Sebab, wilayah itu memang dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Meski demikian, saat turun dari pesawat, Soeharto tetapbersikap tenang.

Baca Juga: Kakeknya Selama 32 Tahun Kuasai Indonesia, Cucu Soeharto Ini Hidupnya Justru Dibuat Sengsara Karena Cinta, Ditipu Habis-habis oleh Pria Hingga Jalan Hidupnya Sebagai Wanita Dewasa Sangat Tak Terduga

Sikap tenang Soeharto itu rupanya menular kepada orang sekitarnya

"Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah?" tulis Sjafrie.

Selanjutnya, Soeharto dijemput pasukan PBB yang sudah menyiapkan VAB, Panser buatan Prancis.

Begitu kendaraan itu berjalan, Soeharto pun menanyakan sesuatu.

"Sekarang ini kita berada di mana?" tanya Soeharto ke Atase Pertahanan.

Pihak Atase Pertahanan kemudian menjawab mereka sedang berada di Sniper Valley. (Januar Adi Sagita)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kunjungi Bosnia, Pesawat Soeharto Diincar Sniper, Pengawal Ungkap Cara Sang Presiden Menghadapinya.

(*)

Source :Tribun Jatim

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x