Untung berlapis-lapis Indonesia saat kerjasama itu berjalan, sudah dapat duit banyak untuk melakukan riset nuklir dalam negeri plus AS juga mengirimkan tenaga ahli pernuklirannya untuk mengajari ilmuwan-ilmuwan Indonesia melakukan pengayaan uranium.
Padahal ilmu dan segala macam peralatan pengayaan uranium sangatlah mahal serta berharga yang tak setiap negara mau memberikan ilmunya ke negara lain.
Kerjasama itu lantas membuahkan hasil. Pada April 1961 Indonesia selesai membangun reaktor nuklir pertamanya yang diberi nama Triga Mark II.
Program nuklir Indonesia semuanya tampak berjalan mulus sampai akhirnya Kennedy ditembak mati.
Hilangnya Kennedy membuat hubungan AS-Indonesia jadi suram, program nuklir Indonesia yang didukung Paman Sam jadi tak jelas juntrungnya.
Ditambah berkecamuknya Perang Vietnam dan kembalinya Inggris untuk pembentukan Federasi Malaya membuat Soekarno membelokkan program nuklir Indonesia menjadi senjata untuk melawan ancaman asing bila sewaktu-waktu menyatroni Republik.
China yang pada tahun 1964 berhasil menguji coba bim atom pertamanya menjadi rujukkan Soekarno selanjutnya untuk mengubah nuklir Indonesia menjadi bom.
Soekarno lantas secara sembunyi-sembunyi mulai mengirim ahli-ahli nuklir dalam negeri didikan AS terdahulu untuk lanjut belajar ke China demi Indonesia mempunyai bom nuklir.
AS yang mencium gelagat Indonesia mulai mengembangkan senjata nuklir mulai gelagapan dan tak bisa menghentikan program nuklir Indonesia.
Tapi sejarah berkata lain, program pembuatan bom nuklir Indonesia menjadi tak jelas sampai mana saat kekuasaan Soekarno tumbang tahun 1965 efek pemberontakan Partai Palu Arit Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kisah Indonesia Berusaha Buat Bom Nuklir Untuk Hadapi Ancaman Asing.
(*)
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar