Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dianggap Punya Kinerja Baik, Mantan Tenaga Ahli Presiden Jokowi Ini Malah Dicekal Gara-gara Diduga Terlibat Korupsi Jiwasraya, Moeldoko Akui Seleksi Staf Kepresidenan Dahulu Kurang Ketat

None - Senin, 30 Desember 2019 | 11:13
Sosok yang diduga terlibat korupsi Jiwasraya ini ternyata pernah jadi staf ahli Jokowi
KONTAN/Cheppy A. Muchlis dan Kompas

Sosok yang diduga terlibat korupsi Jiwasraya ini ternyata pernah jadi staf ahli Jokowi

Gridhot.ID - Kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya kini sedang menjadi sorotan.

Pasalnya, Kejaksaan Agung resmi mencekal 10 orang yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

Pencekalan terhadap 10 orang yang berpotensi menjadi tersangka ini diumumkan langsung oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Baca Juga: Berani Tunjuk Pengacara Asal Inggris, Warga NTT Tuntut Australia Bayar Ganti Rugi Rp 209 Triliun, Ini Penyebabnya

Kesepuluh orang yang mulai dicekal sejak 26 Desember hingga jangka waktu enam bulan ke depan tersebut adalah HR, DYA, HP, MZ, DW, GL, ER, HH, BT, dan AS, jadi 10 orang.

Khusus untuk inisial HR, nama Harry Prasetyo diduga merupakan sosok yang dimaksud.

Pria kelahiran Cimahi 15 Maret 1970 ini menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Pesero) pada tanggal 15 Januari 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Kep-14/MBU/2008 tanggal 8 Januari 2008 tentang Pergantian Direksi BUMN.

Baca Juga: Ngaku Sakit Jantung Hingga Cedera Punggung, Setnov Kepergok Komisioner Ombudsman Saat Jalani Perawatan VIP di RSPAD: Ada Kesenjangan di Antara Napi

Siapa sangka, sosok Harry Prasetyo ternyata pernah berada dalam lingkaran istana presiden.

Harry diketahui pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).

Lalu, bagaimana bisa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sampai 'kecolongan' memasukan nama Harry Prasetyo sebagai stafnya?

Baca Juga: Awalnya Berani Sumpah Saat Dicecar Pertanyaan Feni Rose, Kekeyi Ujung-ujungnya Ngaku Pernah Jalan dengan Lelaki Lain Saat Jadi Kekasih Rio Ramadhan, Benar Selingkuh?

Rekam jejak Harry Prasetyo di Jiwasraya terbilang lama. Dirinya mulai menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak Januari 2008.

Lantaran kinerjanya yang dianggap mumpuni dalam menyehatkan perseroan, Harry kembali ditunjuk menjadi menjadi Direktur Keuangan Jiwasraya periode Januari 2013-2018.

Sebelum berkarir di Jiwasraya, pria asal Cimahi ini telah lama malang-melintang di berbagai perusahaan.

Baca Juga: Awalnya Berani Sumpah Saat Dicecar Pertanyaan Feni Rose, Kekeyi Ujung-ujungnya Ngaku Pernah Jalan dengan Lelaki Lain Saat Jadi Kekasih Rio Ramadhan, Benar Selingkuh?

Selepas kuliah di Pittsburgh State University Amerika Serikat dirinya meniti karir di sejumlah perusahaan keuangan.

Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo
via Intisari

Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo

Sementara itu, dikutip dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harry tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262.

Bila dirinci, hartanya meliputi aset properti di Tangerang Selatan senilai Rp 1.000.000.000.

Baca Juga: 2,5 Tahun Sembunyi di Tubuh Polri Hingga Buat Kapolri Idham Aziz Kalang Kabut, Ternyata Ini Peran Pelaku RM dan RB Dalam Penyerangan Novel Baswedan

Untuk harta bergerak, dia melaporkan memiliki sembilan kendaraan mewah yang terdiri dari mobil mewah dari berbagai pabrikan serta tiga unit moge.

Harry juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920, simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000.

Masuk KSP

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui kecolongan saat memperkerjakan Hary Prasetyo yang merupakan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya.

Baca Juga: Anggun dalam Balutan Kebaya, Isyana Sarasvati dan Sang Kekasih Sukses Bikin Patah Hati Nasional Jilid 2 Setelah Raisa

Moeldoko mengakui saat itu KSP belum memiliki sistem seleksi yang ketat sehingga Hary bisa lolos seleksi.

"Waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang. Sekarang sangat ketat. Kalau dulu kurang, kurang ketat seleksinya," kata Moeldoko

Moeldoko mengatakan, saat itu masalah gagal bayar polis yang menerpa Jiwasraya juga belum mencuat.

Baca Juga: Tersenyum Sumringah Jabat Tangan Prabowo Subianto, Bobby Nasution Mantap Maju Pilkada Medan Usai Dapat Restu Partai Gerindra, Langkahi Peluang Dahnil Anzar yang Jadi Jubir Sang Menhan

Hary juga memiliki kinerja bagus saat menjabat di perusahaan plat merah itu.

"Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa merubah wajah Jiwasraya. Itulah yang mereference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini," kata dia.

Ia menjabat sampai masa tugas KSP berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Baca Juga: Mantan Anak Buahnya di Istana Dicekal Kejagung, Moeldoko Ngaku Kecolongan Rekrut Bekas Direktur Keuangan Jiwasraya, Bantah Lindungi dan Memiliki Hubungan Keluarga dengan Harry Prasetyo

Menurut Moeldoko, baru setelah itu kasus gagal bayar Jiwasraya mencuat. Ia pun memastikan KSP tak lagi merekrut Hary.

"Pak Hary sudah selesai, tidak dimasukkan rekrut yang kedua, bahkan daftar pun enggak," kata dia.

Kini, mantan Panglima TNI ini pun menyerahkan pada proses hukum yang berlaku.

Baca Juga: Senyum-senyum Seolah Tak Bersalah, Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Justru Tampilkan Ekspresi Tak Terduga Usai Sebut Penyidik KPK Pengkhianat

Moeldoko memastikan tak akan melindungi Harry jika memang polisi menemukan bukti ia terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan Jiwasraya.

"Jadi tidak ada Moeldoko melindungi, Istana melindungi, apalagi Istana. Moeldoko tidak ada melindungi, KSP sama sekali tidak, apalagi Istana. Istana saja enggak ngerti kalau Pak Hary di sini," kata dia.

Moeldoko
via Intisari

Moeldoko

Moeldoko juga sekaligus membantah kabar bahwa Hary adalah kerabatnya.

Baca Juga: Bulat Tekad Wentius Nimiangge untuk Mundur dari Jabatannya, Hendrik Lokbere yang Dituding KKB Papua Dibunuh TNI Ternyata Sopir Sekaligus Ajudan Sang Wakil Bupati Nduga: Saya Kecewa Terus, Lebih Baik Jadi Masyarakat Biasa Daripada Saya Pusing

"Ada isu Pak Hary menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Hary itu baru di KSP ini. Kan di sini dalam mencari SDM terbuka," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulDicekal Kejagung karena Diduga Terlibat Korupsi Jiwasraya, Sosok Ini Ternyata Pernah Jadi Staf Presiden Jokowi, Ini Alasan Moeldoko Bisa 'Kecolongan'?

(*)

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x