Tahu akan pentingnya kegunaan nuklir, maka Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno kemudian membuat kerjasama pengayaan uranium dengan Amerika Serikat (AS) tahun 1960.
AS setuju membantu dalam hal pengayaan uranium, karena awalnya Indonesia hanya ingin menggunakan nuklirnya untuk tujuan damai.
Tapi ditengah jalan kerjasama itu terganggu lantaran matinya John F Kennedy yang dikenal akrab dengan Soekarno.
Kebijakan AS setelah tewasnya Kennedy berubah, termasuk menyoal pengayaan uranium Indonesia.
Soekarno geram, ia kemudian mengalihkan haluan tujuan nuklir Indonesia untuk dijadikan bom atom!
Secara rahasia, Soekarno kemudian menyuruh para ilmuwan Lembaga Tenaga Atom (LTA) Indonesia berguru ke China karena negeri Tirai Bambu itu berhasil mengujicoba bom nuklirnya tahun 1964.
Hingga tiba saatnya November 1964.
Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat, Brigjen Hartono mengumumkan Indonesia akan melakukan uji coba peledakkan bom nuklir miliknya pada tahun 1969 mendatang.
Hartono mengungkapkan jika 200 ilmuwan Indonesia sedang mengerjakan pembuatan bom nuklir dan bakal di uji coba di luar kepulauan Mentawai, Sumatera.