Laporan Wartawan Gridhot.ID. Candra Mega
Gridhot.ID - Hubungan Indonesia denganNegeri Tirai Bambu memanas karena kapal China masuk perairan Natuna.
Kapal-kapal China diketahui masih nekat masuk perairan Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/1/2020).
Atas adanya kapal-kapal China itu, tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melakukan pengusiran.
Di balik konflik Natuna,Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyambangi kantor Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, Senin (13/01/2020).
Melansir dari Kompas, kunjungan Prabowo di Kantor Kementerian Pertahan Prancis itu merupakan pertemuan bilateral guna memperkuat kerja sama bidang pertahanan kedua negara.
Tak hanya itu, kunjungan tersebut juga bertujuan untuk memajukan industri pertahanan Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral itu, Prabowo didampingi Dubes RI, Asisten Khusus Menhan, Ketua KKIP, Asops KASAU dan Danseskoal TNI.
Mereka disambut secara hangat oleh Menhan Prancis dan pejabat Kemenhan Prancis melalui upacara penghormatan militer di halaman kantor Kementerian Pertahanan Prancis.
"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik."
"Indonesia ingin terus kuatkan dan tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang alutsista TNI serta memajukan industri pertahanan Indonesia," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis KBRI Paris.
Penguatan kerja sama pertahanan itu dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) bidang pertahanan atau DCA (Defense Cooperation Agreement).
Kedua Menhan mendorong agar DCA segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan ke depan.
"Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis Indonesia memperkuat alutsista TNI," tutur Prabowo.
Langkah itu mendukung industri pertahanan nasional sebagai bagian dari global production chain.
Adapun kunjungan Prabowo ke Perancis berlangsung sejak 11 hingga 13 Januari 2020.
Selain bertemu Menhan Prancis, Prabowo mengunjungi perusahaan-perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi.
Tindak lanjut dari kunjungan ke perusahaan industri pertahanan itu diharapkan kalangan industri pertahanan Prancis dapat bekerja sama memajukan industri pertahanan Indonesia.
Termasuk menguatkan sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis agar industri pertahanan Indonesia menjadi bagian dari global production chain produk alutsista," kata Prabowo.
Kunjungan Prabowo bersama tim ke Prancis tersebut merupakan pertemuan pertama yang mengawali rangkaian kegiatan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara di bidang pertahanan.
Prabowo pun selalu memberikan keris sebagai kenang-kenangan dalam setiap kunjungan ke negara lain.
Hal ini disampaikan juru bicara Prabowo yakni Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitter, Senin (14/1/2020).
"Dalam setiap kunjungan kehormatan di luar negeri, bertemu dengan Menhan beberapa negara, Menhan Prabowo selalu memberikan kenang-kenangan berupa senjata tradisional khas Jawa yakni keris,"tulis @Dahnilanzar.
Dahnil juga mengatakan Prabowo selalu memberikan keris kepada menhan luar negeri yang berkunjung kepadanya.
"Demikian juga ketika Menhan dari negara lain melakukan kunjungan kepada Pak @prabowo di @Kemhan_RI maka kenang-kenangan berupa senjata tradisional khas Jawa Keris juga selalu beliau berikan," kata dia.
"Seperti ketika melakukan kunjungan dan pembicaraan kerjasama Pertahanan dengan Menhan Perancis ini. Menhan @prabowo juga memberikan kenang-kenangan berupa senjata tradisional Khas Jawa yakni Keris," ujarnya.
(*)