Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Numpang di CN 235-220 yang Sudah Terbang Menghiasi Langit Himalaya, Menhan Malaysia Sebut Naik Pesawat Indonesia Sampai Lebih Lama, Mohammad bin Sabu: Siapa Tahu Akan Diperbaiki dan Diperhebatkan Lagi

Candra Mega Sari - Minggu, 26 Januari 2020 | 14:42
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menhan Malaysia Mohamad Sabu foto bersama usai jamuan makan malam di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
HO Tribunnews.com dan KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menhan Malaysia Mohamad Sabu foto bersama usai jamuan makan malam di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Menteri Pertahanan Malaysia H.E. Tuan Haji Mohammad bin Sabu berkunjung ke Indonesia pada Jumat (24/1/2020).

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pun menerima kunjungan kehormatan Menhan Malaysia di Gedung Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan RI Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto mengatakan pertemuan bilateral itu dalam rangka mempererat kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Minta Wiranto dan Tito Karnavian Dihadirkan dalam Persidangan, Kivlan Zein Ngaku Jadi Target Pembunuhan, Sebut Anggota Densus 88 yang Bunuh Pengawal Prabowo Subianto Tewas di Pemakaman Depok

"Kunjungan kehormatan itu dalam rangka mempererat dan meningkatkan kerja sama pertahanan Malaysia dan Indonesia yang sudah terjalin baik selama ini," kata Brigjen TNI Totok Sugiharto lewat pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menhan Malaysia disambut oleh Menhan RI dengan Upacara Jajar Kehormatan begitu tiba di Kantor Kemhan RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono, Yenny Wahid, KSAU, Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, Pangkogabwilhan I, Wakil KSAD, Wakil KSAL, Duta Besar Malaysia, dan Athan Malaysia.

Baca Juga: Temui Menhan Prancis di Tengah Konflik Natuna, Prabowo Subianto Bahas Alutsista dan Industri Pertahanan, Senjata Khas Jawa Tengah Ini Selalu Jadi Kenang-kenangan

Dikutip dari Kompas, Menhan Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, ia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.

Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.

"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Baca Juga: Polemik di Perairan Indonesia dengan China Kian Membara, Begini Komentar Bupati Natuna Soal Kebijakan Menteri Kelautan Edhy Prabowo Dalam Hadapi Kapal Asing, Lebih Kendor Dibanding Susi Pudjiastuti?

Namun, Sabu mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.

Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.

Diskusi Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di kantor PBNU, Sabtu (25/1/2020).
KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI

Diskusi Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di kantor PBNU, Sabtu (25/1/2020).

"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.

Baca Juga: Bentukan Prabowo Subianto, Prajurit Baret Merah Disebut Mampu Bebaskan 3 Nelayan WNI yang Jadi Tawanan Abu Sayyaf, Mantan Tim Mawar Sebut Kopassus AD Hanya Butuh Waktu 10 Menit untuk Pembebasan

"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.

Yenny Wahid saat ini menjabat sebagai komisaris independen maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Yenny kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.

Baca Juga: Namanya Tak Lagi Dielu-elukan Usai Jadi Menhan, Prabowo Subianto Tak Diundang di Reuni PA 212, Titiek Soeharto Justru Tampak Hadir Meski Tanpa Mantan Suami

Yenny bilang bahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.

"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata Yenny.

Sebagaimana diketahui, pesawat CN 235-220 adalah mahakarya anak bangsa dibidang kedirgantaraan.

Baca Juga: Pelan Tapi Pasti, Ternyata Diam-diam prabowo Sudah Siapkan Strategi Jitu Hadapi Kapal-kapal China di Natuna, Pakai Cara Ini Sebelum Terjunkan Tentara

Pesawat CN 235-220 merupakan pesawat multiguna yang bisa digunakan oleh militer maupun sipil. Di Indonesia, pesawat ini digunakan untuk patroli maritim.

Dengan segala kriterianya itu, banyak negara telah melirik kehebatan pesawat CN buatan Indonesia ini.

Pesawat CN 235-220 resmi terbang menghiasi langit Himalaya
Dok. Kemlu.go.id

Pesawat CN 235-220 resmi terbang menghiasi langit Himalaya

Bahkan, pesawat CN 235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019.

Baca Juga: Perang Saudara Hingga Pembunuhan Jadi Alasan Prabowo Subianto Rela Jadi Menteri Pertahanan Jokowi, Eggi Sudjana: Kalau 100 Hari Tak Ada Action, Sama Saja Omdo

Melansir dari laman Kemlu.go.id, Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut.

"Ekspor pesawat CN 235-220 ke Nepal ini diharapkan terus berlanjut," ujar Dubes RI Dhaka, Rina P Soemarno.

"Keberhasilan ekspor pesawat CN 235-220 ini menjadi bukti bahwa potensi pasar non tradisional Nepal, khususnya untuk industri strategis Indonesia, sangat besar," imbuh Dubes Rina.

Baca Juga: Begini Jawaban Gibran Rakabuming Raka Saat Diminta Netizen Kolaborasi dengan Didit Hediprasetyo, Putra Prabowo Subianto

Pesawat CN 235-220 yang akan digunakan oleh Angkatan Darat Nepal ini sangat istimewa.

Karena memiliki 5 konfigurasi yang dapat dirubah dalam waktu singkat, yaitu untuk pengangkutan pasukan/penerjun payung, VIP, evakuasi medis, pesawat penumpang, dan kargo.

Pesawat multiguna ini juga sangat cocok untuk digunakan di Nepal yang memiliki kontur geografi pegunungan.

Nepal saat ini tengah gencar melakukan pembangunan di bidang infrastruktur jalan, kereta api, pembangunan bandara internasional baru, dan berbagai proyek infrastruktur untuk pariwisata.

(*)

Source :Kompas.comANTARA Kemlu.go.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x