Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Menteri Pertahanan Malaysia H.E. Tuan Haji Mohammad bin Sabu berkunjung ke Indonesia pada Jumat (24/1/2020).
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pun menerima kunjungan kehormatan Menhan Malaysia di Gedung Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan RI Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto mengatakan pertemuan bilateral itu dalam rangka mempererat kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dan Malaysia.
"Kunjungan kehormatan itu dalam rangka mempererat dan meningkatkan kerja sama pertahanan Malaysia dan Indonesia yang sudah terjalin baik selama ini," kata Brigjen TNI Totok Sugiharto lewat pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menhan Malaysia disambut oleh Menhan RI dengan Upacara Jajar Kehormatan begitu tiba di Kantor Kemhan RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono, Yenny Wahid, KSAU, Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, Pangkogabwilhan I, Wakil KSAD, Wakil KSAL, Duta Besar Malaysia, dan Athan Malaysia.
Dikutip dari Kompas, Menhan Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, ia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.
Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.
"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Namun, Sabu mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.
Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.
"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.
"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.
Yenny Wahid saat ini menjabat sebagai komisaris independen maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Yenny kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.
Yenny bilang bahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.
"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata Yenny.
Sebagaimana diketahui, pesawat CN 235-220 adalah mahakarya anak bangsa dibidang kedirgantaraan.
Pesawat CN 235-220 merupakan pesawat multiguna yang bisa digunakan oleh militer maupun sipil. Di Indonesia, pesawat ini digunakan untuk patroli maritim.
Dengan segala kriterianya itu, banyak negara telah melirik kehebatan pesawat CN buatan Indonesia ini.
Bahkan, pesawat CN 235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019.
Melansir dari laman Kemlu.go.id, Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut.
"Ekspor pesawat CN 235-220 ke Nepal ini diharapkan terus berlanjut," ujar Dubes RI Dhaka, Rina P Soemarno.
"Keberhasilan ekspor pesawat CN 235-220 ini menjadi bukti bahwa potensi pasar non tradisional Nepal, khususnya untuk industri strategis Indonesia, sangat besar," imbuh Dubes Rina.
Pesawat CN 235-220 yang akan digunakan oleh Angkatan Darat Nepal ini sangat istimewa.
Karena memiliki 5 konfigurasi yang dapat dirubah dalam waktu singkat, yaitu untuk pengangkutan pasukan/penerjun payung, VIP, evakuasi medis, pesawat penumpang, dan kargo.
Pesawat multiguna ini juga sangat cocok untuk digunakan di Nepal yang memiliki kontur geografi pegunungan.
Nepal saat ini tengah gencar melakukan pembangunan di bidang infrastruktur jalan, kereta api, pembangunan bandara internasional baru, dan berbagai proyek infrastruktur untuk pariwisata.
(*)