Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menyusup Jauh ke Sarang Musuh, Tim Pemburu Kopassus Berhasil Taklukan Xanana Gusmao Secepat Kilat, Pemimpin Timor Timur Sampai Sembunyi di Lubang Bawah Tanah Tanpa Pakaian, Wajahnya Pucat Ketakutan

None - Minggu, 09 Februari 2020 | 07:42
Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (4/2/2020).
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (4/2/2020).

Gridhot.ID - Kemampuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang tak bisa dianggap enteng.

Pasalnya, pasukan baret merah itu menjadi salah satu pasukan elit yang paling berbahaya.

Sebagai pasukan berkualifikasi khusus, Kopassus selalu mendapat misi-misi dengan tingkat kesulitan sangat tinggi.

Baca Juga: Eliminasi Lobato, Prabowo Subianto dan Pasukan TNI Gunakan Taktik Mobud untuk Buru 'Krebo Hutan', Sosok Presiden Fretilin yang Jadi Panutan Xanana Gusmao

Tak jarang mereka sampai harus menyamar dan menyusup jauh ke sarang musuh dengan resiko nyawa melayang jika tertangkap.

Berbagai misi sudah dilakukan oleh Korps Baret Merah ini, salah satunya saat menangkap pemimpin Timor Timur (Timtim) Xanana Gusmao.

Mengutip Majalah Commando edisi 04/X/2014, usai presiden Fretilin Nicolau Lobato mati disambar timah panas TNI pada 31 Desember 1978, praktis partai garis keras penentang intergrasi Timtim ke Indonesia ini hanya menyisakan sosok pemimpin di tangan Xanana.

Baca Juga: Nyali Ciut Saat Terciduk, Begini Detik-detik Tohab Silaban Tak Berkutik Dibekuk Polisi, Tak Lagi Garang Seperti Saat Adu Mulut dan Tantang Duel Bripka Rudy Rustam di Tol Angke

Masyarakat Timtim sendiri yakin jika Xanana layaknya si Pitung Betawi yang sulit ditangkap oleh musuh.

Namun tidak bagi TNI. Bermula terjadinya serangan kelompok bersenjata di Mercado Baucau pada 5 Oktober 1992 saat berlangsungnya pameran pembangunan dalam rangka HUT TNI, seorang prajurit dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas.

Mendapati adanya sinyalemen bahaya ini, Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus merespon cepat.

Baca Juga: Kini Cuma Bisa Ngemis-ngemis pada Indonesia untuk Atasi Virus Corona, Timor Leste Dulu Diprediksi Jadi Negara Gagal, Tak Bisa Atasi Huru Hara yang Buat Dili Porak Poranda Hingga Xanana Gusmao Nyaris Tewas Ditembak Warga

Dibawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.

Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.

Dari Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana.

Xanana Gusmao (tengah bertelanjang dada) saat ditangkap di rumah persembunyiannya oleh Kopassus
Commando/Museum Kopassus

Xanana Gusmao (tengah bertelanjang dada) saat ditangkap di rumah persembunyiannya oleh Kopassus

Baca Juga: Suaminya Didapuk Jadi Komisaris Utama PT Antam, Penampilan Bella Shapira Berubah 180 Derajat, Makin Berkelas Saat Kenakan Hijab

Mengetahui fakta ini maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.

Satu persatu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana.

Pengorekan informasi terhadap para terduga ini tidaklah mudah, mereka tetap bungkam walau akhirnya tim berhasil memaksa mereka buka mulut.

Baca Juga: Berang Saat Tahu Kisah Asmarani Dongku yang Tak Dikasih Hadiah Meski Juara Satu, Hotman Paris Semprot Pemkab Poso: Disuruh Berlari 21 Km, Dimana Hati Nuranimu

Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana yakni Paulo Alves yang berperan sebagai Pembuka Jalan jika sedang mengawal pemimpin Fretilin itu.

Namun sial bagi tim, saat Paulo hendak digrebek pada 12 November 1992 target berhasil lolos.

Tim frustrasi lantaran operasi penangkapan Xanana terancam gagal.

Baca Juga: Kepincut Kegantengan Arkana, Inul Daratista Minta Izin Nikita Mirzani Angkat Anaknya, Nyai: Tiga-tiganya Aja!

Akan tetapi titik terang kembali datang saat tim melakukan penelusuran secara estafeta pada peristiea Bunaria Komplek-Same 1990.

Keuletan dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil.

Dari keterangan seorang estafeta Xanana yakni Yose Tilman alias Akasio, tim berhasil mengendus persembunyian Xanana.

Baca Juga: Dunia Berdecak Kagum Karena Hanya Butuh 8 Hari Bangun Rumah Sakit Darurat Wabah Virus Corona di Wuhan China, Sang Arsitek Ternyata Lahir dan Besar di Jember, Begini Sosoknya

Xanana disinyalir bersembunyi dalam lubang bawah tanah milik seorang anggota polisi Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.

Tak mau menyia-nyiakan peluang, Letkol Simbolon langsung perintahkan tim pemburu bergerak untuk secepat mungkin menyergap Xanana.

Pasalnya situasi dilapangan dapat berubah sangat cepat dan kemungkinan Xanana berpindah tempat amat besar.

Baca Juga: Jadi Orang Pertama yang Peringatkan Adanya Wabah Corona, Dokter Li Wenliang Dikabarkan Hembuskan Nafas Terakhirnya karena Terjangkit Corona, Kisahkan Sakit yang Dialami Sebelum Meninggal

Maka pada pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, tim pemburu dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.

Ketika sudah mendekati sasaran, tim melihat ada dua orang anggota polisi juga bergerak menuju Dili, belakangan diketahui satu dari polisi itu adalah Koptu Augusto Pereira.

Tim penyergap segera menyebar mengepung rumah persembunyian Xanana.

Baca Juga: 'Daripada Saya Mati di Rumah, Lebih Baik Saya Mati di Depan Istana, Akan Lebih Membanggakan Anak Istri'

Pukul 06.00 WIT tim mulai masuk ke rumah, serangan kilat ini tentunya amat mengagetkan.

Penghuni rumah dibangunkan dan diamankan, dengan amat senyap para personil Kopassus itu stelling siaga menghadapi kemungkinan terburuk.

Ketika memasuki kamar yang ditempati Xanana, tim melihat sasaran tak ada disana.

Baca Juga: Masih Berkeliaran di Australia, Veronica Koman Berani Bongkar Identitas Oknum PNS Papua yang Jadi Pelaku Pemerkosaan Siswi SMA di Jakarta, Lantang Sebut Pejabat Bumi Cendrawasih Predator

Tapi itu malah pertanda baik lantaran menurut briefing Xanana bersembunyi dr lubang bawah tanah.

Tim lantas mengobok-obok tumpukan pakaian dibawah lemari dan mendapati adanya papan penutup lubang.

Bingo! setelah dibuka tim langsung menodongkan senapan SS1 mereka kedalam lubang.

Baca Juga: Hanya Bisa Menyapa dari Dalam Bus, Naluri Prabowo Subianto untuk Menolong WNI dari Wuhan di Natuna Tak Terbendung, Sempat Ingin Nekat Turun untuk Berinteraksi Langsung

"Xanana jangan bergerak!," teriak anggota tim.

Kemudian dari dalam lubang munculah seseorang berwajah klimis tanpa baju dan hanya mengenakan celana pendek sembari pasang wajah ketakutan.

Setelah ia diborgol, tim segera mengecek ciri-ciri yang bersangkutan ada Tato Kepalan Tangan di lengan kiri yang menjadi bukti jika ia Xanana.

Baca Juga: Karantina WNI dari Wuhan Ditolak Warga Natuna, Menteri Kesehatan Taruhan Badan Pastikan Tak Ada yang Terjangkit, Agus Terawan: Saya Ada di Garda Depan Saat Pesawat Datang!

Perburuan TNI atas Xanana Gusmao sendiri sudah berlangsung 17 tahun saat itu.

Keberhasilan penangkapan ini juga mendapat apresiasi dari Presiden Soeharto.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: "Serangan Kilat Tim Pemburu dari Kopassus Bekuk Xanana Gusmao, Pemimpin Timor Timur Itu Sampai Ketakutan."

(*)

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x