Gridhot.ID -Beberapa waktu lalu aksi seorang polisi berjaket dan helm ojol viral di media sosial.
Aksinya ini viral karena telah menegur seorang pengemudi Nmax yang arogan dan bekendara ugal-ugalan pada Selasa (18/2).
Dikethui polisi tersebut bernama Ridwan.
Ridwan mengatakan pengemudi Nmax yang melaju dari arah Bekasi sudah memacu kendaraan dan hendak memotong lajur ke Jalan Raden Inten.
Padahal pengendara dari arah Bekasi harus berputar arah lebih dulu untuk dapat melaju ke Jalan Raden Inten sehingga diberhentikan.
"Tapi dia enggak mau berhenti dan malah terus jalan. Akhirnya saya kejar dan kasih nasihat. Saya bilang pak marilah kita saling menghargai sesama pengguna jalan," kata Ridwan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Pengemudi Nmax tersebut lalu menjawab bahwa dia melanggar aturan karena tak ingin terlambat sampai tempat kerjanya.
Mendengar jawaban pengemudi Nmax, Ridwan kembali mengingatkan bahwa semua pengendara memiliki hak dan kewajiban menaati peraturan.
"Saya nasihati lagi, semua ingin buru-buru. Tapi supaya kita jangan terlambat kerja marilah kita mengatur waktu. Kita perhitungkan jarak dari rumah ke tempat kerja kita, supaya jangan terlambat," ujarnya.
Tak lama, dua anggota Satlantas Polrestro Jakarta Timur yang saat kejadian sedang mengatur arus lalu lintas di pertigaan Jalan Raden Inten tiba.
Ridwan menuturkan kedua anggota pun menegur pengemudi Nmax agar tak lagi melanggar lalu lintas karena membahayakan.
"Selesai itu kita salaman baru kita persilakan dia jalan. Kita berikan nasihat dulu, bukan harus tindakan. Kita memberikan nasihat dulu, enggak harus penindakan," tuturnya.
Perihal adegan video saat dia cekcok dengan pengemudi Nmax lalu membuka jaket Ojol pinjaman dari seorang Ojol kenalannya.
Ridwan mengatakan hal itu karena pengemudi Nmax melawan saat diminta menepikan motornya sehingga membuat lintas macet.
"Cekcok di lokasi itu karena dia enggak mau minggir, terjadi kemacetan. Kalau dia minggir ya enggak. Karena dekat lokasi juga ada truk parkir," lanjut Ridwan.
Tak menyangka bakal viral
Ridwan yang kini menjabat Kepala Pos Polisi Pondok Kopi, Polres Metro Jakarta Timur ini mengaku tak menyangka bahwa aksinya tersebut ada yang merekam hingga viral.
"Iya, yang di video itu benar saya. Tapi saya enggak tahu kalau sampai ada warga yang memvideokan, apalagi sampai viral," kata Ridwan.
Pernah ditusuk saat lerai keributan preman mabuk
Saat masih berangkat Bripka, Ridwan Simanungkalit, menjadi korban tusuk tiga orang preman yang sedang mabuk, di Terminal bayangan dekat Stasiun Pondok Kopi, Rabu (2/1/2013) silam.
Tusukan senjata tajam menghujam dada kirinya oleh sekelompok berandalan mabuk yang sedang memalak para sopir angkutan kota (angkot) Koperasi Wahan Kalpika (KWK) di Terminal Bayangan Pondokkopi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, di dekat Stasiun KA Pondokkopi, Rabu (2/1/2013) siang sekira pukul 12.30.
Dilansir dari Warta Kota, luka tusuk di dada kiri anggota polisi beranak dua ini, sedalam sekitar 3 cm.
Ridwan lalu dievakuasi ke IGD RS Polri Sukanto Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu sore, setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Islam Pondokkopi, Jakarta Timur.
Kapolsek Durensawit, Komisaris Imran Gultom menjelaskan saat ditusuk, Ridwan tengah bertugas di lokasi kejadian dan sedang mencegah pemalakan yang dilakukan sejumlah preman kepada para sopir angkot KWK.
"Anggota kami berusaha melerai keributan antara preman yang mabuk dengan sopir. Tapi dia malah kena tusuk," kata Imran.
Imran menjelaskan awalnya Ridwan seperti biasa bertugas di Pospol Pondokkopi.
Lalu ada laporan dari warga kalau di lokasi kejadian yakni di terminal bayangan Pondookkopi ada keributan karena sejumlah preman mabuk memalaki para sopir.
Bripka Ridwan Simanungkalit langsung meluncur ke lokasi kejadian dan berusaha melerai keributan dan mencegah pemalakan tersebut.
Namun, tiba-tiba empat preman yang diduga mabuk langsung menghampiri korban dan langsung menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam.
Mereka langsung menusuk dada kiri Ridwan, tepatnya di bagian bawah ketiak sebelah kiri korban.
Menurut Imran, Ridwan yang terluka parah, dibawa oleh sopir dan kernet di terminal bayangan itu dengan angkot ke RS Islam Pondok Kopi untuk mendapatkan perawatan. Setelah mendapat perawatan, Ridwan lalu dirujuk ke RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur.
Imran menjelaskan untuk sementara diketahui ada 4 pelaku yang menyerang Ridwan dan menusuk Ridwan dengan senjata tajam.
Dari empat orang itu, dua orang diantaranya sudah berhasil dibekuk polisi, Rabu sore.
Sementara, Ridwan yang mengalami luka tusuk, masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati. Pantauan Warta Kota di RS Polri Sukanto Kramatjati, korban Bripka Ridwan datang ke ruang IGD sekira pukul 16.30, dengan menggunakan mobil ambulan dari RS Islam Pondokkopi.
Ridwan tampak lemah terbaring diatas kasur dengan menggunakan selang oksigen.
Dilansir dari Kompas.com, Sakina, istri korban menceritakan kronologi penusukan terhadap suaminya itu.
Saat itu Bripka Ridwan sedang mengantar korban penganiayaan ke RS Islam Pondok Kopi, Jaktim.
Di perjalanan, Ridwan diberi kabar oleh seseorang yang menelepon bahwa ada preman memalak sopir angkot di terminal bayangan dekat stasiun Pondok Kopi.
"Suami saya samperin ke sana. Pas lagi menegur preman itu, tahu-tahu ditusuk dari belakang kena ketiak kiri bawahnya. Langsung sama sopir angkot suami saya dibawa ke RS Pondok Kopi. Setelah mendapat penanganan awal, sore langsung di bawa ke RS Polri," kata Sakina kepada Kompas.com di UGD RS Said Sukanto Polri, Jaktim, Rabu (2/1/2013).
Sakina melanjutkan, dirinya diberitahu pihak kepolisian bahwa dua dari tiga orang preman yang menusuk suaminya telah ditangkap.
Tertangkapnya tersangka penusukan dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni.
"Iya, benar, dua pelaku penusukan sudah tertangkap, sore tadi. Setelah kejadian, kami langsung melakukan sweeping, kami dapat dua pelaku. Saat ini, keduanya sudah diamankan di Polsek Duren Sawit guna pemeriksaan lebih dalam," kata Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/1/2013) malam.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "7 Tahun Silam, Polisi Viral Berjaket Ojol Tegur Pemotor Pernah Ditusuk Saat Melerai Preman Mabuk".