Salah satunya dengan menggunakan bangunan Wisma Atlet di Kompleks Olahraga Mimika, Papua, sebagai tempat isolasi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP).
Namun, meskipun telah dihuni oleh warga berstatus PDP dan ODP, pemkab Mimika masih menemui kendala.
Pasalnya, sekelompok warga di Mimika menolak wisma atlet dijadikan tempat isolasi.
Padahal, 19 orang tengah dalam tahap mengkarantina diri selama 14 hari di bangunan tersebut.
Aksi penolakan tersebut dilakukan oleh seorang Ketua RT di Kelurahan Timika Jaya SP2, Papua, bersama dengan puluhan warga.
Warga melakukan protes dengan mendatangi bangunan wisma atlet di Kompleks Olahraga Mimika pada Selasa (31/3), dua hari setelah pelaporan kasus pertama di Mimika.
JW sebagai ketua RT dianggap telah memprovkasi warga untuk melakukan demo.
Bahkan ia mengancam bakal membakar bangunan jika pasien ODP dan PDP tidak angkat kaki dari sana.
Dilansir dari Kompas.com, Dinkes Mimika dan Asisten III Setda Mimika Nicky E Kuahaty serta pihak kepolisian telah memberikan penjelasan kepada warga.