"Saya begitu ada fatwa langsung 'Alhamdulillah, ada yang tanggung jawab.' Saya sudah tidak shalat Jumat lagi karena ada yang tanggung jawab di akhirat. Kenapa kita mau takut?," imbuh pria tersebut.
Ia pun menerangkan sedikit mengenai hukum shalat berjamaah dibandingkan dengan hukum menjaga kesehatan.
"Persoalannya, sembahyang berjamaah itu hukumnya fardu kifayah, menjaga kesehatan diri fardu 'ain," terangnya.
"Bapak kena penyakit di sini, pulang ke rumah bininya (istri) terjangkit, anaknya terjangkit, cucunya terjangkit. Kalo ada yang meninggal, kita yang (menyebabkan) menjangkitnya, itu yang bertanggung jawab di hadapan Allah. Berdosa besar kita," lanjut pria berpeci hitam itu.
Menurutnya, berdasarkan hal itu lah ulama pada akhirnya mengeluarkan larangan shalat berjamaah.
"Makanya ulama bikin larangan, supaya kita tidak berdosa. Itu orang-orang yang sehat sekarang, kan kita lihat sehat, tapi dia ada penyakit. Kalo dia keluar, semua terjangkit," paparnya.
Pria berbaju biru muda itu bahkan mengatakan bahwa di usia yang semakin tua, kesempatan sembuh apabila terpapar corona pun menipis.
Pasalnya dalam diri orang yang sudah berumur, menurutnya, ada bawaan penyakit lain seperti paru-paru dan jantung.
Oleh sebab itu ia berharap jangan sampai masyarakat yang sehat justru menjadi karier bagi lain yang rentan.