Pasalnya, para ulama yang memiliki ilmu agama lebih tinggi pun telah mengeluarkan fatwa larangan shalat berjamaah.
"Ilmu kita ga sampai. Apa kita mau tanggung jawab? Ada yang tanggung jawab, mereka yang bikin fatwa. Kenapa kita susah?" tutur pria berbaju biru muda itu.
"Saya begitu ada fatwa langsung 'Alhamdulillah, ada yang tanggung jawab.' Saya sudah tidak shalat Jumat lagi karena ada yang tanggung jawab di akhirat. Kenapa kita mau takut?," imbuh pria tersebut.
Ia pun menerangkan sedikit mengenai hukum shalat berjamaah dibandingkan dengan hukum menjaga kesehatan.
"Persoalannya, sembahyang berjamaah itu hukumnya fardu kifayah, menjaga kesehatan diri fardu 'ain," terangnya.
"Bapak kena penyakit di sini, pulang ke rumah bininya (istri) terjangkit, anaknya terjangkit, cucunya terjangkit. Kalo ada yang meninggal, kita yang (menyebabkan) menjangkitnya, itu yang bertanggung jawab di hadapan Allah. Berdosa besar kita," lanjut pria berpeci hitam itu.
Menurutnya, berdasarkan hal itu lah ulama pada akhirnya mengeluarkan larangan shalat berjamaah.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar