Akun tersebut juga mempertanyakan perihal nama merek yang digunakan pada produk beras tersebut.
"Kenapa harus dengan merek SriNuk? Sri mewakili Klaten gitu? Dan Nuk mewakiliki Batan?," tanyanya.
"Apakah segala hal yang berkaitan dengan KLATEN harus ada foto dan nama anda bu? Sudah berapa juta foto dan nama anda ada di setiap informasi publik di Klaten?," imbuhnya.
Tak hanya foto yang terpampang pada sejumlah bantuan yang diberikan oleh Bupati Klaten, namun juga namanya yang tertulis pada masker yang diberikannya sebagai bantuan kepada masyarakat.
Akun Twitter itu pun lantas mempertanyakan perihal ketidakpercayaan diri Sri Mulyani akan elektabilitas yang dimilikinya sehingga ia melakukan 'promosi diri' secara terus menerus.
"Sudah berapa ratus ribu masker yang dibagikan ke masyarakat klaten yang bertuliskan “Sri Mulyani Bupati Klaten” padahal ini menggunakan dana APBD? Kenapa dimanfaatkan untuk mengambil celah agar anda lebih dikenal masyarakat? Memanfaatkan kesempitan?," tulisnya.
"Atau mungkin anda menyadari selama ini masyarakat tidak pernah mengenal anda karena anda tidak pernah hadir di tengah-tengah mereka? Atau ini salah satu cara agar anda bisa mempertahankan jabatan Bupati? Karena akhir ini ada Pilkada?," tambahnya.
Source | : | Instagram,Twitter,klatenkab.go.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar