GridHot.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Keudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang pembagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di masa pandemi virus corona.
Ketiga menteri tersebut menyebut data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sesuai sehingga ada bansos yang tidak tepat sasaran atau tidak sampai kepada penerima.
Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan menjelaskan masih banyak sistem yang perlu dibenahi dalam program bansos.
Dilansir dari tayangan Kabar Petang di TvOne, Sabtu (9/5/2020), Anies Baswedan menyebutkan pihaknya selalu berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
"Diskusi pembicaraan itu berjalan terus antara kami di DKI dengan kementerian di pusat," jelas Anies Baswedan.
"Seringkali keramaiannya menjadi lewat karena ada statement. Saya tidak pernah membuat statement tentang apa yang kita bahas," lanjut dia.
Menurut Anies, adanya perbedaan dan persamaan pendapat adalah hal yang wajar dalam pengambilan keputusan.
Ia kemudian menyinggung perbedaan data yang menjadi sorotan ketiga menteri tersebut.
"Sempat ada yang mengatakan pemberian bansos itu tidak tepat sasaran," ungkap Anies Baswedan.
Anies mengklaim telah memberikan bansos lebih dari 1 juta kepala keluarga di DKI Jakarta.
"Kita memberikan bantuan sosial kepada 1.194.000 ribu kepala keluarga," papar dia.
Menurut Anies, pemberian bansos tersebut hampir seluruhnya tepat sasaran.
"Kemudian di dalam pelaksanaannya, 98,4 persen itu tepat sasaran," tegas Anies Baswedan.
"Ada 1,6 persen yang tidak tepat sasaran. Saya sampaikan ini sejak dua minggu lalu," lanjut dia.
Ia mengakui masih perlu ada yang direncanakan lagi.
"Ada 1,6 persen yang tidak tepat dan itu harus dikoreksi. Jadi kami dari awal mengakui tidak 100 persen sempurna," katanya.
Anies lalu mengungkapkan alasan pemberian bansos segera dilakukan bahkan sebelum pencocokan data dilakukan.
"Kenapa? Karena disiapkan dalam waktu yang cepat, mekanisme pengumpulannya menggunakan data yang ada, tapi kita harus kerja dulu menyampaikan ke masyarakat sambil mendapat feedback," jelas Anies.
"Mana yang benar, mana yang salah, nanti dikoreksi," tambah dia.
"Kalau kita koreksi dulu datanya, tidak kekejar waktunya," tegasnya.
Anies menyebutkan hal yang lebih sering disorot adalah kekurangan dalam program bansos tersebut.
"Tapi yang 98,4 persen ini tidak jadi pembahasan. Yang jadi pembahasan 1,6 persen," jelas dia.
"Padahal secara proporsi kecil, itu margin of error yang kecil," ungkap Anies.
"Tapi harus diakui, tidak ada yang sempurna," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "3 Menteri Serang soal Bansos, Anies Baswedan Sebut Sering Disorot Kurangnya: Tidak Ada yang Sempurna"
(*)