Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

2 Tahun Jadi Budak, Pria Asal Demak Ini Bongkar Realita Kejam Dibalik Kehidupan ABK Kapal China :Kami Dipaksa Makan Babi dan Dipanggil Laowei yang Artinya Orang Rendahan

None - Jumat, 15 Mei 2020 | 20:42
3 Rekan Sesama ABK Kapal China Dilarung ke Laut Setelah Meninggal, ABK Asal Demak Buka Suara Kekejaman di Kapal: Mereka Panggil Kami Laowei yang Artinya Orang Rendahan
Kolase dok.pribadi via Kompas.com

3 Rekan Sesama ABK Kapal China Dilarung ke Laut Setelah Meninggal, ABK Asal Demak Buka Suara Kekejaman di Kapal: Mereka Panggil Kami Laowei yang Artinya Orang Rendahan

Hal itulah yang membuatnya harus berpikir keras tentang masa depannya kelak dan jadi salah satu faktor Yuli memberanikan diri kerja di kapal China.

Dia pun mulai mendaftarkan diri setelah lulus sekolah ke penyalur tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bisa Terjadi di HP Kamu, Ini Pertanda WhatsApp Sedang Dibajak, Muncul Notifikasi Ini di Ponsel, Begini Cara Mengatasinya

Ditemani oleh rekan sebayanya yang juga sama-sama mendaftar jadi TKI, cerita hidup Yuli untuk meraih masa depan cerah dimulai.

"Kontrak saya dengan PT di Pemalang itu, tertera gaji 300 USD. Dibayarkan tiap tiga bulan sekali dikirimkan ke rumah," tutur Yuli di rumahnya, RT 3 RW 4, Dukuh Karangturi, Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (13/5/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ternyata apa yang dijanjikan di awal kerja mengenai gaji tersebut tidaklah sesuai perkiraan Yuli.

Baca Juga: Jengkel Selalu Diledek Soal Panci dan Antena, Roy Suryo Paparkan Seabrek Bukti yang Menyatakan Dirinya Tak Bersalah, Mantan Menpora: Itu Sudah Inkracht, Malahan yang Ngunggat Masuk Bui dan Saya Maafkan

Dari upah yang seharusnya sekitar Rp 4.800.000 per bulan, keluarga di rumah hanya mendapatkan uang sekitar Rp 1.500.000.

Saat minggu pertama berada di atas kapal, Yuli kaget dengan pekerjaan yang ia dapatkan lantaran tak ada keterangan yang pasti dari kantor penyalur TKI mengenai jenis pekerjaan maupun standar operasional prosedur (SOP) yang harus ia jalankan.

Kapal yang ia naiki adalah kapal golongan ukuran 2.000 gross ton.

Dirinya pun mengaku kesusahan saat berkomunikasi dengan rekan kerja yang berasal dari negara berbeda-beda tersebut.

"Awalnya pakai bahasa isyarat. Orang-orang China di atas kapal tempat saya bekerja itu tegas dan disiplin. Tanpa basa basi. Kerja dan kerja adalah keseharian mereka," ungkapnya dengan mimik serius.

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x