Setelah shalat Ied, Dr Nazirudin akan memimpin khotbah yang disiarkan melalui radio dan saluran online seperti SalamSG TV.
"Umat Muslim harus mematuhi pembatasan nasional pada perkumpulan di ruang publik dan pribadi. Untuk itu, kunjungan hari raya dan pertemuan harus dihindari. Pembelian keperluan perayaan ke luar rumah harus dilakukan secara individu dan sesingkat mungkin," kata Muis dalam siaran persnya, kemarin.
Muis menambahkan, kunjungan tersebut harus ditunda hingga pembatasan kunjungan dicabut.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi seperti melakukan silaturahim virtual kepada orang-orang yang dicintai.
Hingga kini, pihak berwenang masih mempertimbangkan apakah pembatasan kunjungan ini akan dilonggarkan setelah 1 Juni atau tidak.
Saat ditanya terkait langkah pengawasan dengan kebijakan ini, Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli menyebutkan, akan menyerahkannya pada kesadaran dan hati nurani masyarakat.
Namun, jika ada keluhan dari lingkungan akan adanya banyak orang di suatu rumah, pihaknya akan mengambil tindakan.
Sementara itu, terkait ketentuan bagi pekerja migran selama periode perayaan, Masagos mengatakan, pihak berwenang akan mengeluarkan pedoman bagi para imam yang telah dipilih.
"Pada saat yang sama, kami juga bekerja sama dengan satuan tugas bersama dengan MOM untuk menyediakan makanan khusus hari raya untuk 200.000 pekerja migran ini, tanpa memandang agama," jelas Masagos.