Connors merasa perutnya seperti dicakar-cakar menggunakan pisau cukur.
"Dia terlihat seperti bayi setan di foto USG, dan sepanjang kehamilan saya rasanya seperti dipotong dengan pisau cukur dari dalam," tambahnya.
Apa yang dirasakanya jelas tidak sehat, tidak seperti ibu hamil lainnya.
Connors sempat berpikir untuk melakukan aborsi ketika rasa sakit di perutnya ini sudah sangat tidak tertahankan.
Namun ia tetap mempertahankannya hingga saat persalinan yang dilakukan melalui operasi sesar, dokter dan staf rumah sakit menemukan bahwa uterus dan plasenta robek, seperti tercabik-cabik.
Tidak hanya itu, dokter merasa heran dan tidak bisa menjelaskan bagaimana bayi bertahan hidup tanpa air ketuban dalam jangka waktu yang lama.
Melansir dari laman American Pregnancy, sebenarnya mendekati masa persalinan, air ketuban akan berkurang.
Hal tersebut merupakan kondisi yang sehat alias normal.
Kondisi berkurangnya cairan ketuban ini disebut dengan istilah oligohidramnion.