"Wang juga berkata kepada profesor pembimbingnya di UCSF, bahwa dia telah meniru beberapa pekerjaan profesor itu di lab China," imbuh mereka dikutip dari AFP Jumat (12/6/2020).
Padahal beberapa proyek laboratorium UCSF dibiayai oleh dana hibah dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.
Begitu sebut pejabat pusat.
Otoritas setempat pun menyebutkan bahwa Wang telah menghapus semua pesan-pesan WeChat di ponselnya sebelum dirinya tiba di bandara dan ditangkap.
Wang pun akhirnya didakwa dengan pemalsuan visa dan akan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara serta denda 250.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar) jika terbukti bersalah.
Penangkapannya terjadi saat hubungan antara Washington dan Beijing memburuk dalam beberapa bulan terakhir, karena pandemi virus corona dan persoalan kesepakatan dagang.
Namun pada Jumat (12/6/2020), China membantah Xin Wang terlibat dalam spionase.
"(Amerika Serikat) mengatakan bahwa Wang Xin adalah seorang pegawai PLA, tetapi... Saya mengerti dia adalah seorang peneliti penyakit kardiovaskular, jadi saya tidak melihat bahwa ia membahayakan kepentingan atau keamanan nasional AS," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, pada konferensi pers.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Mata-mata China Ditangkap FBI Saat Akan Kembali ke Negaranya, Sudah Setahun Mengintai di AS Ternyata Misinya Berkaitan Dengan Laboratorium, Ini Penjelasannya!
(*)