Kedua pabrik ini menjadi cikal bakal Sinarmas Agribusiness and Food yamg memproduksi minyak goreng Filma dan Kunci Mas.
Kemudian pada 1972, Eka Tjipta mendirikan pabrik kertas bernama PT Tjiwi Kimia yang kemudian bertransformasi menjadi pabrik kertas Sinar Mas.
Pada 1982, Sinar Mas mendirikan PT Internas Artha Leasing Company yang kemudian bertransformasi menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Perusahaan ini berdiri untuk memberikan layanan jasa pembiayaan.
Di tahun yang sama, Sinar Mas mengawali pengelolaan perkebunan kelapa sawit setelah mengakuisisi kebun seluas 10.000 hektar di Sumatera Utara.
Sinar Mas juga mengakuisisi PT Indah Kiat yang memulai produksi awal pada 1984. Sepuluh tahun setelah beroperasi, produksinya mencapai 700.000 pulp per tahun dan 650.000 ton kertas per tahun.
Eka Tjipta juga melebarkan sayap ke bisnis real estate dengan membangun ITC Mangga Dua, ruko, apartemen lengkap dengan pusat perdagangan.
Sementara di Roxy ia membangun apartemen Green View, dan di Kuningan membangun Ambassador.
Sementara di Bekasi, Eka Tjipta memiliki proyek Kota Deltamas lengkap dengan kawasan industri Greenland International Industrial Center, dan Grand Wisata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Freddy Widjaya Gugat Pembagian Warisan, Ini Gurita Bisnis Sinar Mas."
(*)