Sejumlah besar orang Yahudi Timur Tengah juga pindah ke Israel, entah untuk menghindari kekerasan anti-Semit atau karena diusir secara paksa.
Kekerasan komunal antara orang Yahudi dan Arab di Palestina mulai di luar kendali.
Pada 1947, PBB menyetujui rencana membagi Palestina menjadi wilayah, yaitu untuk orang Yahudi yang disebut Israel dan untuk orang Arab yang disebut Palestina. Sedangkan Yerusalem, kota suci bagi orang Yahudi dan Muslim, menjadi zona internasional khusus.
Tetapi rencana itu tidak pernah terlaksana.
Para pemimpin Arab di wilayah itu menganggap rencana itu sebagai pencurian kolonial Eropa dan menginvasi Palestina untuk menjaga Palestina tetap bersatu.
Pasukan Israel memenangkan perang 1948, tetapi Israel mengklaim tanah melampaui batas yang ditentukan PBB. Israel menduduki tanah yang telah menjadi bagian Palestina, termasuk bagian barat Yerusalem.
Israel juga mencabut akar dan mengusir seluruh bangsa Palestina.
Akibatnya sekitar 700.000 orang Palestina mengungsi.
Keturunannya sekarang mencapai 7 juta orang dan masih dianggap sebagai pengungsi.
Perang 1948 berakhir dengan Israel mengendalikan semua wilayah yang saat ini ditandai di peta sebagai Israel. Kecuali Tepi Barat (West Bank) dan Gaza, yang menjadi tempat sebagian besar warga Palestina melarikan diri, dan sekarang dianggap sebagai wilayah Palestina.