Saya diajaknya duduk, saya bingung di situ.
Si bapak tidak mau menerima pisangnya dan meminta saya lapor ke Polda Jawa Tengah," jelasnya.
Hartoyo mengaku sudah berusaha meyakinkan pria tersebut dengan menunjukkan pesan WA beserta KTP yang dikirimkan.
Begitu pula pemilik rumah menunjukkan HP milik sang anak sementara anaknya tak keluar rumah.
Bingung disertai marah karena merasa dipermainkan, Hartoyo akhirnya pergi membawa pisangnya.
Dia sempat memposting dagangan ini di beberapa grup Facebook dengan harapan ada yang mau membelinya.
Unggahan itu juga dikirimkan ke grup-grup Whatsapp yang ia ikuti.
Grup-grup ini rata-rata merupakan kelompok para pelaku niaga.
"Malahan di salah satu grup, saya di-bully.
Dibilang saya yang tukang tipu, posting hanya untuk mencari simpati supaya dagangan laku.