Lalu, bagaimana kondisi ekonomi di Palestina setelah pandemi virus corona (Covid-19)?
Mengutip laporan dari Bank Dunia yang dirilis Juni 2020, pandemi Covid-19 membuat ekonomi Palestina sangat terpukul.
Tahun lalu saja, pertumbuhan ekonomi di negara itu hanya 1 persen. Lalu, pada tahun 2020, ekonomi Palestina diprediksi akan terkontraksi setidaknya 7,6 persen.
Palestina bisa mengalami dampak lebih buruk lagi seandainya Israel terus mencaplok wilayahnya di Tepi Barat.
Bahkan, kontraksi ekonomi pada tahun ini bisa lebih parah, yakni mencapai 11 persen jika otoritas Palestina lambat melakukan penanganan.
"Dengan adanya pandemi Covid-19 di bulan ketiga, ini akan memengaruhi kehidupan dan mata pencarian orang Palestina. Otoritas Palestina sendiri telah berupaya keras untuk menanggulangi pandemi," jelas Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza, Kanthan Shankar, seperti dikutip, Senin (27/7/2020).
Illustrasi warga Palestina dan tentara Israel
"Namun, di sisi lain, donasi dari luar juga terus menyusut dan terbatasnya instrumen ekonomi. Kondisi ini membuat pemerintah dalam kondisi sulit untuk melindungi ekonomi warganya," kata dia lagi.
Yang lebih mencolok adalah tingkat pengangguran kaum muda Palestina yang berada di level 38 persen.