Angka pengangguran ini sangat mengkhawatirkan, jauh di bawah rata-rata negara kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Dengan kondisi sulit seperti sekarang yang ditambah dengan semakin intensifnya blokade Israel, tumbuhnya ekonomi digital diharapkan bisa mengurangi kesenjangan ekonomi di Palestina.
Ekonomi digital dapat mengatasi hambatan geografis, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lebih banyak tenaga kerja bagi warga Palestina," terang Shankar.
Di Palestina, mulai banyak bermunculan startup yang didirikan pemuda-pemuda Palestina. Populasi kaum muda yang banyak dan melek internet membuat ekonomi digital cukup berkembang di negara itu.
"Namun, warga Palestina harus dapat mengakses sumber daya yang sama dengan tetangga mereka. Mereka juga harus dapat membangun infrastruktur digital sesegera mungkin," ungkap Shankar.
Jaringan internet di Palestina bisa dibilang cukup tertinggal.
Saat negara lain mulai mengembangkan spektrum 5G, wilayah Tepi Barat masih didominasi jaringan 3G, bahkan 2G di Gaza.
Sementara akses layanan 4G banyak didapatkan di wilayah yang berdekatan dengan Israel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penasaran seperti Apa Kondisi Ekonomi Palestina?"
(*)