Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Namanya Tak Pernah Terukir di Literatur Sejarah Indonesia, Inilah Sosok Heroik Kapten A Rivai Pahlawan Asal Sumsel, Nekat Kabur dari RS dalam Kondisi Terluka Usir Belanda dalam Waktu 5 Hari 5 Malam

None - Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:25
Foto Kapten A Rivai, pahlawan asal Palembang yang gigih mempertahankan kemerdekaan RI
Istimewa/handout

Foto Kapten A Rivai, pahlawan asal Palembang yang gigih mempertahankan kemerdekaan RI

Baca Juga: Berbeda dengan Nama Kakaknya yang Kental Filosofi Jawa, Cucu ke 4 Presiden Jokowi Punya Nuansa Nama Batak Bercampur Arab, Bobby: Tetap Pakai Nasution

Putra Pangeran dari OKU Timur

Meski masih samar siapa sebenarnya Kapten A Rivai dalam sejarah Perang 5 Hari 5 Malam itu, namun beberapa nara sumber sedikit menguak siapa sebenarnya sang Kapten.

Dikutip dari Sripo cetak edisi 24 Agustus 2012 yang menghubungi langsung pelaku sejarah yakni, Drs Suhaimi Sai selaku pewawancara eks pejuang di Desa Campang Tiga dalam buku ‘Suntingan Perjuangan Rakyat Semendawai OKU Mei 1986’ mengungkapkan bahwa, Kapten A Rivai merupakan putera Pangeran Harun, asal Desa Cempaka OKU Timur.

Juga tidak diragukan lagi, Kapten A Rivai adalah pahlawan dalam Perang 5 Hari Lima Malam Palembang 1-5 Januari 1947 tersebut.(Suntingan Perjuangan Rakyat Semendawai OKU Mei 1986’)

Baca Juga: Irwansyah Bisa Benafas Lega, Laporan Medina Zein Soal Penggelapan Dana Bandung Makuta Tak Terbukti Tindak Pidana, Laudya Cynthia Ikut Girang: Kegembiraan Hakiki!

Kembali kepada sosok Kapten A Rivai, berdasarkan hasil wawancara Suhaimi, bahwa dikatakan pada 28 Desember 1946 pukul 21.30, tentara Belanda yang dalam kondisi mabuk berat melanggar garis damarkasi yang telah ditentukan.

Hal ini memicu kemarahan para pejuang sehingga terjadi Perang 5 Hari 5 Malam Palembang.

Perang yang berlangsung ketat itu melibatkan Kapten A Rivai sejak 1 Januari. Disebutkan pula jika Kapten A Rivai turun ke medan perang meski terluka di bahu.

Dengan senjata di tangan, Kapten A Rivai membombardir pasukan Belanda, namun kemudian dibalas pula oleh pasukan Belanda di mana Kapten A Rivai yang saat itu berpangkat Lettu tertembak ia, meninggal pada 3 Januari 1947. Ketika itu Lettu A Rivai tertembak dekat RS Charitas dan dirawat di RS Benteng.

Selain Kapten A Rivai yang tewas dalam pertempuran itu, ada pula Lettu Anwar Sastro adik kandung A Rivai, gugur bersama enam laskar di Desa Cempaka setelah Belanda berangkat dari Desa Gunung Batu. Lettu Anwar sastro gugur sebagai pahlawan.

“Sudah dipastikan bahwa Kapten A Rivai merupakan sosok pejuang dalam pertempuran lima hari lima malam. Jadi Jalan Kapten A Rivai bukan diambil dari nama Kapten Kapal Tambomas yang terjadi pada tahun 1981. Sebelum peritiwa kapal itu, Jalan Kapten A Rivai sudah ada. Dan pada waktu itu saya ada di Jakarta,” ujar Suhaimi yang pernah menjabat sebagai Asisten Pemkot Palembang dan mantan Camat Ilir Timur I.

Source :Sripoku.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x