Selain menjadi berani mengambil risiko sebagai penjual mi ayam, Megah kini merasa lebih dekat dengan keluarga.
Saat ini, ia tidak sesibuk saat menjalani profesinya sebagai pilot.
"Lebih dekat, setiap hari bisa ketemu anak-anak dan istri.
Jadi tiap pagi saya bisa masak untuk mereka, istri saya siapkan PR dan sekolah anak-anak saya," kata dia.
Megah saat ini masih aktif di dunia penerbangan meskipun tak sesibuk sebelum pandemi Covid-19.
Jam penerbangan di masa pandemi jauh berkurang.
Dia hanya memiliki izin penerbangan selama 14 hari dalam sebulan sesuai masa berlaku surat keterangan bebas Covid-19.
Itulah sebabnya, dia senang bisa membuka usaha kecil-kecilan.
Kelak, dia berencana membuat usaha lebih besar dan bisa menjadi pekerjaan setelah pensiun nanti.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Pak Megah, Pilot Korban Pandemi Banting Setir Jadi Penjual Mi (*)
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar