Gridhot.ID - Denny Sumargo memang sudah sangat terkenal di dunia hiburan.
Aktingnya yang luar biasa membuat namanya sering tampil di beberapa film besar Indonesia.
Keahliannya dalam olahraga basket pun tidak usah dipertanyakan, job di dunia hiburan pun sudah pasti mengalir seiring dengan kemampuan dan kerja keras yang dilakukan.
Jadi wajar jika hidupnya boleh dibilang lebih dari berkecukupan.
Namun, jika melihat 25 tahun ke belakang, kehidupan Denny ternyata sangat jauh dari kata nyaman.
Dia pernah tak punya dan untuk makan saja susah.
Saat usianya menginjak 13 tahun, pemain 5 Cm (2012) ini malah diusir dari rumah, akibat kenakalan yang dilakukannya.
Meski tak menjelaskan secara detail kasusnya, insiden itu langsung membuat Denny kebingungan, sebab ia tak punya tempat untuk sekadar tinggal.
“Saya enggak tau mesti ngapain. Jadi hidup mengantar saya ke mana aja. Terus waktu itu untuk bertahan hidup, saya nyasar di stasiun gitulah," ucap Denny pada Raffi-Nagita seperti dikutip dari YouTube Trans7 Official belum lama ini.
Saya di situ, numpang, terus diajak kenek (untuk kerja). Ya udah saya kerja aja,” sambungnya.
Lantas, kehidupannya langsung nyaman dengan uang kenek yang Deni dapatkan? Tentu saja enggak.
Dengan santai, Denny bilang, “Saya sempat tidur di depan rumah orang semaleman, digigit nyamuk sampai kelaparan, sampai saya ngorek-ngorek sampah karena kelaparan.”
Memang berbagai profesi pernah dilakukan Denny, misalnya jadi buruh cuci piring, montir di bengkel, hingga jualan celana basket door to door dengan keuntungan Rp15.000.
Semua itu dilakukannya agar tak kelaparan dan bisa bertahan hidup.
Denny mengaku, sebenarnya semua pengalaman pahit yang dia lalui itu bukan dimulai usai dirinya diusir dari rumah.
Baca Juga: 4 Tahun Bercerai, Syahrul Gunawan Mendadak Unggah Soal Mempelai Wanita: Mantannya Mah, Musam-mesem!
Justru sejak balita, dia sudah “dipaksa” menghadapi kehidupan terjal. Orangtuanya bercerai sejak dia masih dalam kandungan, hingga kekurangan kasih sayang.
Rupanya, ibunya membesarkan Denny seorang diri dan harus bekerja siang-malam, hingga membuatnya tak punya banyak waktu luang memperhatikan putra semata wayangnya kala itu.
“Mama kerja enggak bisa bawa anak, jadi bimbingannya (tentang hidup) itu enggak banyak," jelasnya.
Waktu kesusahannya itu, Denny juga tak memiliki teman untuk berbagi kisah.
"Jadi saya harus nyari jawaban sendiri, sampai kadang-kadang saya tuh ngobrol sama tembok. Saya bingung juga, enggak ada teman, kan?” kata Denny pelan.
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Pernah Hidup Susah, Denny Sumargo: Sampai Saya Ngorek-ngorek Sampah karena Kelaparan.
(*)