GridHot.ID - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengungkapkan fakta terkait tersangka penerima suap Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Fakta di TvOne, Senin (7/9/2020).
Namun setelah terlibat kasus pelarian tersangka Djoko Tjandra, ia diketahui memiliki mobil dan apartemen mewah yang sebelumnya tidak dicantumkan dalam LHKPN.
Maka dari itu, diduga uang hasil suap tersebut digunakannya dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Boyamin membenarkan jaksa muda tersebut memiliki gaya hidup mewah, termasuk operasi plastik (oplas) hidung di luar negeri.
"Hidupnya mewah, biasa perawatan operasi hidung ke Amerika yang harganya Rp200 juta, liburan ke luar negeri ke Jepang," papar Boyamin Saiman.
Tidak hanya itu, lobi yang dilakukan Pinangki disebut-sebut adalah lobi kelas elit.
"Level bukan di pinggiran, istilahnya pinggir jalan lele pecel itu enggak. Lobinya di hotel," ungkap Boyamin.
Ia lalu mengungkapkan deretan kekayaan yang dimiliki jaksa yang bekerja di Biro Perencanaan tersebut.
Sesuai LHKPN, kekayaan terbesar yang dimiliki Pinangki adalah properti senilai Rp5 miliar.
"Setahu saya yang di Sentul, Bogor itu harganya di kisaran Rp5 miliar. Di LHKPN-nya 'kan di situ, makanya ada Rp6 miliar," terang Boyamin.
Ia sempat menyinggung gaji bulanan Pinangki sebesar Rp13 juta termasuk tunjangan.
Berdasarkan fakta itu, Boyamin mulai mencurigai deretan kekayaan yang dirasa tidak wajar.
Ditambah lagi Pinangki baru-baru ini membeli mobil mewah BMW yang turut disita dalam penyidikan di Kejaksaan Agung
"Terus kemudian mampu menyewa di Dharmawangsa dan Signature. Mobilnya bulan Juni 2019 mampu beli Alphard," papar aktivis antirasuah tersebut.
"Terus kemarin Desember beli BMW X5, itu harganya Rp1,7 miliar. Itu dugaan saya, informasi yang saya terima, dibayar lunas bulan Januari atau Februari," lanjutnya.
Ia menjelaskan Hotel Dharmawangsa itu menjadi lokasi pertemuan Pinangki dengan pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking.
Lokasi itu dipilih karena dinilai strategis bagi kedua belah pihak.
Diketahui biaya sewa apartemen Dharmawangsa mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
"Lebih banyak intens Pinangki dan Anita ketemunya di sini, karena dari sisi tempat tinggal Pinangki 'kan dekat apartemen Dharmawangsa, sementara Anita lebih gampang untuk merapat," jelas Boyamin.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Gaji Rp13 Juta, MAKI Ungkap Oplas Hidung Jaksa Pinangki sampai Rp200 Juta: Bukan Level Pinggiran"
(*)